Neraca Dagang RI Surplus, IHSG Terbang Hampir 1% di Sesi I

Putra, CNBC Indonesia
15 February 2021 11:55
Suasana aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (10/2/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Suasana aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (10/2/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melesat 0,82% pada perdagangan sesi pertama awal pekan (15/2/21) ke 6.273,83.

Data BEI mencatat, nilai transaksi siang ini sebesar Rp 7,2 triliun dan terpantau investor asing menjual bersih Rp 284 miliar di pasar reguler. 294 saham melesat, 174 terkoreksi, sisanya 157 stagnan.

Asing melakukan pembelian di saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp 70 miliar dan PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) Rp 26 miliar.

Sedangkan jual bersih dilakukan asing di saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang dilego Rp 75 miliar dan PT Astra Internasional Tbk (ASII) yang dijual Rp 328 miliar.

Kenaikan IHSG terlepas Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2020 mencatat surplus. Impor masih mengalami kontraksi (pertumbuhan negatif) sementara ekspor tumbuh cukup tinggi.

Pada Senin (15/2/2021), Kepala BPS Suhariyanto melaporkan nilai impor bulan lalu adalah US$ 13,34 miliar. Turun 6,49% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY).

Dengan nilai ekspor yang sebesar US$ 15,3 miliar, maka neraca perdagangan Indonesia membukukan surplus US$ 1,96 miliar. Surplus neraca perdagangan sudah terjadi selama sembilan bulan beruntun.

"Terjadi penurunan impor migas 21,9% YoY dan barang non-migas sebesar 4% YoY. Ekspor naik bagus, impor masih kontraksi 6,49% YoY," kata Kecuk, sapaan akrab Suhariyanto.

Beralih ke AS,Presiden ke-46 Joe Biden terus berupaya untuk mendorong agar stimulus fiskal senilai US$ 1,9 triliun agar bisa cair secepatnya.Selain itu, untuk memulihkan perekonomian AS yang mati suri akibat Covid-19, Biden juga memborong sejumlah besar pasokan vaksin.

Presiden AS Joe Biden pada Kamis meneken kesepakatan pembelian 200 juta dosis vaksin Covid-19 dari Moderna dan Pfizer, sehingga total dosis vaksin yang dimiliki Negara Adidaya itu mencapai 600 juta.

Program vaksinasi yang terus berjalan meski penuh tantangan membuat optimisme membuncah. Pelaku pasar dan investor menjadi lebih agresif memburu aset-aset berisiko.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular