Walah! Harga Batu Bara China Longsor, Pertanda Apa Ini?

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
12 February 2021 13:35
A coal barge is pulled along the Mahakam river in Samarinda, East Kalimantan province, Indonesia, March 3, 2016. Picture taken March 3, 2016. REUTERS/Beawiharta
Foto: REUTERS/Beawiharta

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga komoditas energi batu bara ditutup dengan koreksi pada perdagangan kemarin. Harga kontrak futures (berjangka) batu bara ICE Newcastle drop 0,52% dibanding penutupan sebelumnya ke US$ 85,5/ton.

Harga batu bara tampaknya tak sekuat sebelumnya untuk melesat kencang dalam waktu singkat. Harga si batu hitam sudah naik dalam empat hari perdagangan terakhir dengan total apresiasi sebesar 8,23%. Ada beberapa faktor yang membuat harga kontrak batu bara ini mengalami penurunan dan naiknya tak seagresif dulu.

Salah satu alasan pemicunya adalah selisih harga batu bara termal Newcastle dengan batu bara lokal China yang semakin menurun menjadi di bawah US$ 20/ton. Padahal sebelumnya selisih harga sempat mencapai US$ 70/ton.

Meskipun sudah anjlok tajam harga batu bara China masih di atas target yang dipatok oleh pemerintah di RMB 500 - RMB 570 per ton. Inilah yang membuat kenapa harga batu bara termal Newcastle belum juga ikut surut secara signifikan.

China memang agresif untuk menghemat pasokan listrik, dan menggeber produksi batu bara lokal supaya bisa memenuhi kebutuhan domestik. Tak sampai di situ China juga melonggarkan kebijakan impornya.

Saat pandemi Covid-19 merebak luas di tahun 2020, permintaan terhadap batu bara drop karena konsumsi listrik untuk sektor komersial dan industri anjlok. Alhasil produsen memangkas produksi.

Namun saat China berhasil menjinakkan Covid-19 dan ekonomi rebound permintaan batu bara berangsur pulih. Hal ini turut mengerek harga dan ketika harga naik maka produsen akan kembali menggeber produksi.

Hanya saja ada faktor lain yang bisa membuat harga batu bara kehilangan momentum yaitu berakhirnya musim dingin dan perayaan tahun baru Imlek. Namun apabila harga komoditas energi fosil lain seperti minyak dan gas masih lanjut naik, tak menutup kemungkinan harga batu bara pun demikian.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Akhir Musim Dingin, Harga Batu Bara China Mulai Jinak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular