
Hai Investor! Ini Bocoran Aksi Korporasi Bukopin di 2021

Jakarta, CNBC Indonesia - KB Bukopin (BBKP) berencana akan melakukan penawaran umum terbatas baik dalam ekuitas maupun surat utang sebagai bagian dari aksi korporasi tahun 2021.
"Kita akan membuat beberapa model. Apakah pertama terkait melakukan PUT, mengingat KB Financial Group masih 67%. Hampir di semua perusahaan 90%. Atau obligasi subordinasi 2021 semester 2," kata Direktur Utama Bank KB Bukopin, Rivan Achmad Purwantono, dalam diskusi virtual CNBC Indonesia Banking Outlook 2021 bertajuk "Perbankan Jadi Akselerator Pemulihan Ekonomi", di Jakarta, Kamis (11/2/2021).
Rivan memberikan petunjuk bahwa pendanaan yang akan dilakukan mendukung peran Bukopin, terutama pengembangan infrastruktur pendukung digital, "kita harus support bisnis di era 4.0 diharapkan kita melakukan perubahan modernisasi dari platform model bisnis, dengan teknologi.
Rivan juga menyinggung terkait bagaimana pandemi Covid-19 memberikan dampak bagi perbankan, di mana semua mengalami kontraksi. Hal ini mempengaruhi pertumbuhan aset dan DPK.
"Terutama DPK dan kredit luar biasa. Dan pandemi berdampak meningkatkan potensi risiko likuiditas dan kredit. Kita alami, alhamdulillah sudah lewat," katanya lagi.
Tahun ini, Bank Bukopin akan menguatkan Rencana Bisnis Bisnis yang telah disusun. Strategi juga akan dilakukan, di antaranya yang pertama tata kelola internal.
"Bank menyadari kita harus optimalkan risiko, memperbaiki risiko dan memanfaatkan kapasitas KB dalam manajemen risiko. Bagus mendukung transformasi, kita perlu integrasi dan integritas elemen bank," ujar Rivan.
Strategi kedua adalah membangun kembali kepercayaan nasabah. Hal ini sebagai langkah besar dengan cara melakukan rebranding pada Maret nanti. "Memanfaatkan nama besar KB dan menunjukkan eksistensi KB," katanya.
Strategi ketiga, penetrasi market baru. Dengan masuknya Bukopin ke KB, menjadi market baru untuk DPK. Yaitu penetrasi market baru Korean community. "Ke depan bank akan fokus dengan beberapa deposan kami yang sangat setia," pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, Rivan mengatakan Bukopin menargetkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) hingga 40% di 2021. Selain itu Bukopin yang baru mendapat suntikan dana dari KB Kookmin Bank memproyeksikan pertumbuhan aset dan kredit masing-masing 23% dan 8%.
"DPK penting karena recovery setelah 2020 lalu terdampak pandemi dan modal. Di 2021 kita akan menguatkan RBB dan menyusun strategi," kata Rivan.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article KB Bukopin Ubah Jadwal Rights Issue Jumbo, Ada Apa?
