Turun Tipis, Harga Batu Bara Menjauh dari Harga US$ 90/ton

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
11 February 2021 10:20
Coal barges are pictured as they queue to be pull along Mahakam river in Samarinda, East Kalimantan province, Indonesia, August 31, 2019. Picture taken August 31, 2019. REUTERS/Willy Kurniawan
Foto: Tongkang batubara di Sungai Mahakam, Samarinda, Kalimantan Timur (REUTERS/Willy Kurniawan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara sedikit goyang pada perdagangan kemarin, Rabu (10/2/2021). Harga kontrak futures (berjangka) batu bara ICE Newcastle yang ramai ditransaksikan turun tipis 0,17% ke US$ 86/ton. 

Harga si batu hitam sudah naik dalam empat hari perdagangan terakhir dengan total apresiasi sebesar 8,23%. Ada beberapa faktor yang membuat harga kontrak batu bara ini mengalami penurunan dan naiknya tak seagresif dulu.

Pertama adalah penurunan tajam harga batu bara termal China. Harga batu bara Qinhuangdao minggu lalu melorot 11% ke level RMB 703/ton. Harga batu bara domestik China ini ambles setelah pemerintah meminta produsen untuk menggenjot produksi dan konsumen untuk mengimpor batu bara dari luar. 

Relaksasi kebijakan impor China membuat permintaan batu bara lintas laut terutama dari kawasan Asia Pasifik melesat. Harga batu bara pun ikut terkerek naik. Bahkan sempat menyentuh level US$ 91/ton.

Meskipun sudah anjlok tajam harga batu bara China masih di atas target yang dipatok oleh pemerintah di RMB 500 - RMB 570 per ton. Inilah yang membuat kenapa harga batu bara termal Newcastle belum juga ikut surut secara signifikan.

Saat pandemi Covid-19 merebak luas di tahun 2020, permintaan terhadap batu bara drop karena konsumsi listrik untuk sektor komersial dan industri anjlok. Alhasil produsen memangkas produksi.

Namun saat China berhasil menjinakkan Covid-19 dan ekonomi rebound permintaan batu bara berangsur pulih. Hal ini turut mengerek harga dan ketika harga naik maka produsen akan kembali menggeber produksi.

Hanya saja ada faktor lain yang bisa membuat harga batu bara kehilangan momentum yaitu berakhirnya musim dingin dan perayaan tahun baru Imlek. Namun apabila harga komoditas energi fosil lain seperti minyak dan gas masih lanjut naik, tak menutup kemungkinan harga batu bara pun demikian.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Top! Tak Kapok Cetak Rekor, Harga Batu Bara Tembus US$ 61/Ton

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular