Analisis Teknikal

Sudah Hat-Trick, Rupiah Berpeluang Catat Pekan Sempurna

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
11 February 2021 08:57
Ilustrasi Dollar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Dollar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah menguat tipis 0,07% melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke Rp 13.980/US$ pada perdagangan Rabu kemarin. Meski tipis, rupiah mampu mencetak hat-trick alias penguatan 3 hari beruntun.

Jika hari ini, Kamis (11/2/2021) kembali menguat, maka rupiah akan mencatat pekan sempurna, sebab besok pasar libur Hari Raya Imlek.

Peluang rupiah mencatat pekan sempurna cukup terbuka melihat indeks dolar AS yang masih terus menurun. Rabu kemarin, indeks yang mengukur kekuatan mata uang Paman Sam ini turun tipis 0,08%, tetapi sudah membukukan penurunan 4 hari beruntun dengan total 1,27%.

Dolar AS terus mengalami tekanan akibat ekspektasi stimulus fiskal senilai US$ 1,9 triliun akan cair dalam beberapa pekan ke depan.

Saat stimulus tersebut cair, maka jumlah uang beredar di perekonomian akan bertambah, secara teori dolar AS akan melemah.

Secara teknikal, belum ada perubahan level-level yang harus diperhatikan. Rupiah yang disimbolkan USD/IDR masih di bawah rerata pergerakan (moving average/MA) 50 hari atau MA 50 (garis hijau). Sehingga ruang penguatan terbuka cukup besar, apalagi kini sudah berada di bawah level psikologis Rp 14.000/US$.

Pada November 2020 lalu terjadi death cross alias perpotongan MA 50 hari, MA 100 hari (MA 100), dan 200 hari (MA 200). Death cross terjadi dimana MA 50 memotong dari atas ke bawah MA 100 dan 200.

Death cross menjadi sinyal suatu aset akan berlanjut turun. Dalam hal ini USD/IDR, artinya rupiah berpotensi menguat lebih jauh.

jkseGrafik: Rupiah (USD/IDR) Harian
Foto: Refinitiv

Sementara itu, indikator stochastic bergerak turun dan masuk ke wilayah jenuh jual (oversold).

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Level psikologis Rp 14.000/US$ kini menjadi resisten terdekat, jika kembali ke atasnya rupiah berisiko melemah ke Rp 14.080 sampai 14.100/US$ yang merupakan resisten terdekat di pekan ini, dan berada di kisaran MA 50.

Sementara itu support terdekat berada di kisaran Rp 13.970/US$. Kemampuan melewati level tersebut akan membawa rupiah menguat ke Rp Rp 13.940 hingga Rp 13.900/US$

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article The Fed Tetap Tegas, Rupiah Tetap Liar!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular