Optimisme Stimulus Kian Bulat, Dow Futures cs Menguat

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
10 February 2021 20:03
Trader Timothy Nick works in his booth on the floor of the New York Stock Exchange, Thursday, Jan. 9, 2020. Stocks are opening broadly higher on Wall Street as traders welcome news that China's top trade official will head to Washington next week to sign a preliminary trade deal with the U.S. (AP Photo/Richard Drew)
Foto: Bursa saham Amerika Serikat (AS) (AP Photo/Richard Drew)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan Rabu (10/2/2021), membuka peluang reli lanjutan Wall Street di tengah antisipasi pemodal atas pengesahan stimulus era pandemi.

Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average menguat, mengimplikasikan indeks acuan bursa AS itu bakal dibuka lebih dari 100 poin. Kontrak serupa indeks S&P 500 dan Nasdaq juga bergerak positif, kompak menguat 0,4%.

Saham Coca-Cola naik lebih dari 1% di pasar pra-pembukaan setelah perseroan merilis kinerja kuartal IV-2020 yang melampaui estimasi pelaku pasar. Emiten lain yakni Twitter, Lyft, Cisco Systems, dan Mattel juga mencetak kinerja yang lebih baik dari ekspektasi. Bahkan, Lyft melaporkan adanya sinyal pemulihan dari pandemi Covid-19.

Pada Selasa, indeks Dow Jones dan S&P 500 sedikit melemah, menghentikan reli beruntun 6 hari. Nasdaq menguat 0,1% dan mencetak rekor baru (14.007,7), demikian juga indeks saham gurem Russell 2000 yang menguat 0,4% ke level tertinggi baru.

Dalam hitungan minggu berjalan, indeks saham berkapitalisasi pasar kecil itu mencetak reli mingguan nyaris sebesar 11%. Investor memburu saham kecil karena dinilai bakal mendapatkan berkah ketika ekonomi pulih dari pandemi. Wall Street mencetak kinerja kuat sepanjang Februari dengan reli indeks S&P 500 sebesar lebih dari 5%.

Investors juga terus memantau proses pengesahan paket stimulus Covid-19. Partai Demokrat di DPR menguak detil proposal tersebut yang akan meliputi bantuan langsung tunai (BLT) senilai US$ 1.400 per kepala.

Investor juga mencermati proses pemakzulan (impeachment) terhadap mantan Presiden AS Donald Trump. Sidang pemakzukan tersebut dimulai kemarin dan berkutat pada pembahasan mengenai apakah sidangnya itu konstitusional.

"Virus terus bermutasi, vaksinasi lebih lama dari ekspektasi dan, akibatnya, mencapai kekebalan kelompok [herd immunity] sepertinya akan lebih lama," tutur Chris Zaccarelli, Kepala Investasi Independent Advisor Alliance, sebagaimana dikutip CNBC International.

Di sisi lain, lanjut dia, ada harapan bahwa stimulus fiskal yang masif dan sikap akomodatif bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang ekstrem akan menjaga reli bursa saham. Ketua The Fed Jerome Powell akan berpidato di acara Economic Club yang berlangsung di New York pukul 02:00 dini hari nanti (WIB).

Investor juga memantau rilis inflasi yang menurut konsensus Dow Jones diperkirakan akan berada di angka 0,3% secara bulanan dan 1,5% secara tahunan. Inflasi inti diharapkan akan naik sebesar 0,1% yang mengindikasikan adanya pemulihan daya beli.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dow Futures Melompat 210 Poin Didorong Ekspektasi Stimulus

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular