Prediksi Broker

Jelang Imlek, IHSG Roman-romannya 'Bonyok' Lagi!

Monica Wareza, CNBC Indonesia
10 February 2021 08:28
Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpaksa ditutup di zona merah pada perdagangan kemarin Selasa (9/2/21). Indeks acuan bursa nasional tersebut ditutup melemah 0,44% di level 6.181,67.

Nilai transaksi sepanjang perdagangan kemarin mencapai Rp 19 triliun. Investor asing pun melakukan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp 533 miliar di pasar reguler.

Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan di tengah situasi dan kondisi tarik menarik pemberian stimulus ekonomi Amerika sebesar US$ 1,9 triliun, muncul kekhawatiran apakah perekonomian benar-benar akan menjadi overheating atau tidak.

Sekuritas ini menyebut stimulus yang diberikan oleh Presiden Amerika Joe Biden mungkin akan berhasil, memang benar nilainya harus dalam jumlah yang besar agar bisa menutupi semua sisi. Namun tentu diharapkan bahwa penyebaran vaksin bisa segera lebih dipercepat agar stimulus tidak perlu kembali diberikan.

Memang ada potensi kenaikan inflasi yang lebih cepat, namun kekhawatiran terhadap corona masih akan menjadi penghalang orang untuk melakukan konsumsi. Sehingga sekuritas ini menilai inflasi masih akan terkendali, yang dimana tentu memberikan implikasi yang positif terhadap pergerakan tingkat suku bunga bank sentral.

Artha Sekuritas menyebutkan pergerakan indeks masih akan tertekan sejalan dengan aksi profit taking di mana investor mengamankan keuntungan menjelang libur panjang di akhir pekan nanti.

Sementara itu, pergerakan juga masih minim sentimen dari data perekonomian. Kekhawatiran akan Covid-19 sedikit berkurang dikarenakan data kasus baru mulai melandai.

Dari segi teknikal, Reliance Sekuritas Indonesia menyebutkan IHSG bergerak false break resistance (batas atas) rata-rata 20 hari di kisaran 6.225. Candlestick membentuk pola bearish engulfing dengan potensi percobaan menutup gap dan support (batas bawah) rata-rata 5 dan 50 hari di kisaran 6.145-6.084.

Indikator stochastic menjenuh pada area overbought (jenuh beli) meskipun indikator MACD bergerak masih cukup positif, sehingga IHSG berpotensi bergerak kembali tertekan dengan pergerakan support ada di 6.145 dan resisten pada 6.225.

Sebagai informasi, pekan ini hanya berlangsung 4 hari lantaran ada perayaan Tahun Baru Imlek pada Jumat 12 Februari pekan ini.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lesu, IHSG Kayaknya Ditutup Merah Lagi Jelang Long Weekend

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular