
Pas Target, Lelang Sukuk Negara Hari Ini Capai Rp 12 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah melalui Direktorat Jendral Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menetapkan nilai nominal Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara yang dimenangkan dalam lelang Selasa ini (9/2/2021) yakni mencapai Rp 12 triliun.
Nilai SBSN yang dimenangkan tersebut sama dengan target indikatif yang ditetapkan sebelumnya, yakni sebesar Rp 12 triliun.
Surat berharga yang dilelang kali ini meliputi seri SPN-S 10082021 (new issuance), PBS027 (reopening), PBS017 (reopening), PBS029 (reopening), PBS004 (reopening), dan PBS028 (reopening) melalui sistem lelang Bank Indonesia.
![]() Lelang SBSN 9 Februari 2021 |
Berdasarkan keterangan resmi Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, dalam proses lelang tersebut, pemerintah mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscription), 2 kali dengan total penawaran yang masuk sebesar Rp 26,11 triliun.
Penawaran yang terbesar dibukukan seri PBS004 senilai Rp 6,87 triliun, dengan bid to cover ratio sebesar 3 kali. Pemerintah akhirnya memenangkan senilai Rp 2,3 triliun.
Sedangkan penawaran yang terkecil dibukukan seri PBS027 dengan nilai Rp 2,2 triliun dan bid to cover ratio sebesar 1,6 kali.
![]() Lelang SBSN 9 Februari 2021 |
Lelang SBSN kali ini mulai membaik, setelah pada lelang sebelumnya, pemerintah hanya memenangkan di bawah target indikatifnya.
Sebelumnya pada Selasa (26/1/2021) lalu, pemerintah hanya dapat memenangkan lelang SBSN sebesar Rp 9 triliun atau lebih rendah dari target indikatif yang ditetapkan saat itu, yakni Rp 14 triliun.
Alhasil, pemerintah kembali melakukan lelang tambahan (green shoe option) pada lelang SBSN yang lalu, di mana pada lelang tambahan tersebut, pemerintah akhirnya memenangkan sebesar Rp 7 triliun, sehingga jika ditotalkan dengan lelang utamanya, maka pemerintah berhasil memenangkan Rp 16 triliun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kemarin Tak Laris, Lelang SBSN Tambahan Hari Ini Rp 5,6 T
