
Vaksin Corona Tiba, Permintaan Sukuk Negara Tembus Rp 28 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah kembali melakukan lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara pada hari ini (8/12/2020) senilai Rp 6,14 triliun. Nilai SBSN yang dimenangkan tersebut lebih besar dengan target inddikatif yang ditetapkan, yakni sebesar Rp 6 triliun.
Surat berharga yang dilelang kali ini meliputi seri SPNS09062021 (new issuance), PBS027 (reopening), PBS026 (reopening),PBS017 (reopening) dan PBS028 (reopening) melalui sistem lelang Bank Indonesia.
![]() Hasil Lelang |
Dalam proses lelang tersebut, pemerintah mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscription), 4 kali lipatnya dengan total penawaran yang masuk sebesar Rp 27,8 triliun.
Penawaran yang terbesar dibukukan seri PBS028 senilai Rp 16 triliun, denganbid to cover ratiosebesar 5,5 kali. Pemerintah akhirnya memenangkan senilai Rp 2,9 triliun.
Sedangkan penawaran yang terkecil dibukukan seri SPNS09062021 dengan nilai Rp 620 miliar, dengan bid to cover ratio sebesar 2,6 kali
Pada lelang SBSN sebelumnya, penawaran yang masuk sebesar Rp 24,6 triliun, artinya jumlah penawaran yang masuk kembali meningkat.
Walaupun untuk seri PBS027 tidak berhasil dimenangkan oleh pemerintah, namun empat seri lainnya berhasil menggaet investor.
![]() Hasil Lelang |
Hal ini karena sentimen positif terkait kabar vaksin virus corona (Covid-19) buatan Sinovac yang telah tiba di Tanah Air pada Minggu (6/12/2020) malam.
Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Sinovac yang diangkut menggunakan pesawat milik maskapai PT Garuda Indonesia Tbk telah tiba di Tanah Air pukul 21.25 WIB pada Minggu malam. Pesawat jenis Boeing 777-300ER tersebut mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Kedatangan vaksin Covid-19 di Tanah Air tersebut tentunya dapat menggairahkan semangat pelaku pasar. Namun, demikian, belum ada klaim resmi yang menyatakan seberapa efektif vaksin Covid-19 besutan Sinovac tersebut.
Ini berbeda dari vaksin Pfizer-BioNTech, Moderna dan AstraZeneca yang mengklaim tingkat efikasinya sudah mencapai 90%.
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Biden & Vaksin Pfizer Picu Permitaan Sukuk Negara Rp 22,6 T
