
Ramai-ramai Hedge Fund "Pasang Taruhan" di Minyak, Ada Apa?

Menurut Rystad Energy, produksi minyak mentah dan kondensat global turun 8% pada dari Februari hingga Desember atau sebelum penyebaran pandemi yang semakin cepat.
Output atau produksi minyak di Amerika Utara juga diramal turun 9,5%, sementara produksi Eropa turun hanya 1% selama periode waktu yang sama.
Hal ini dikarenakan efek dari sanksi yang diberikan oleh AS terhadap Venezuela dan penurunan ladang minyak di Meksiko, sehingga produksi minyak dari Amerika Latin lesu.
"Beberapa bank memperkirakan AS yang saat ini memimpin dengan jumlah kasus Covid-19 tertinggi, akan mencapai herd immunity-nya [kekebalan kelompok] pada Juli 2021, yang tentunya akan sangat merangsang permintaan minyak", kata Jean-Louis Le Mee, kepala hedge fund Westbeck Capital Management di London.
"Perusahaan minyak, untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, kemungkinan besar akan kembali seperti semula, Kami memiliki semua bahan untuk pasar bullish yang luar biasa dalam minyak untuk beberapa tahun mendatang," katanya.
Di sisi lain, data dari FIS 'Astec Analytics menunjukkan bahwa aktivitas shorting [posisi jual saham] di BP PLC turun 16 juta saham pada 4 Februari lalu, tetapi naik sedikit di perusahaan minyak besar Eropa yakni Royal Dutch Shell Plc sebesar 1,9 juta saham.
Beberapa investor tetap skeptis terhadap perusahaan minyak Kanada, salah satu produsen paling intensif menyebarkan karbon di dunia, meskipun mereka bangkit kembali lebih cepat dari pandemi daripada AS.
Posisi short saat ini naik di 10 dari 14 perusahaan minyak Kanada dalam indeks energi Toronto selama dua minggu kedua bulan Januari, seperti yang dilansir dari Reuters.
"Shale Production AS tidak akan pulih dengan cepat, mengingat modal yang dibutuhkan dan utang yang ditanggung oleh produsen", kata Rafi Tahmazian, Senior Manager Canoe Financial LP di Calgary.
"Sektor jasa di ladang minyak Amerika Utara yang diandalkan produsen untuk mengebor sumur baru kini telah dikurangi, katanya.
[Gambas:Video CNBC]