Simak 7 Kabar Pasar Ini, Sambil Tunggu Rilis PDB RI

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
05 February 2021 08:35
Ilustrasi IHSG
Foto: Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

5. Merdeka Copper Bersengketa dengan J Resources, Ada Apa?

PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), melalui anak usaha PT Pani Bersama Tambang (PBT), mengajukan gugatan arbitrase terhadap PT J Resources Nusantara (JRN) karena perusahaan dinilai gagal memenuhi kewajibannya untuk penyelesaian Conditional Shares Sale and Purchase Agreement (CSPA) yang dilakukan pada 25 November 2019 sebagaimana diubah pada 16 Desember 2019.

Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan perusahaan, pengajuan gugatan arbitrase ini dilakukan di Singapore International Arbitration Centre (SIAC).

JRN merupakan anak usaha PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB. Sementara itu, penggugat PT Pani Bersama Tambang (PBT) yang merupakan anak usaha MDKA. Terdaftar dalam SIAC Case No. ARB001/21/ARK.

JRN merupakan anak usaha PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB. Sementara itu, penggugat PT Pani Bersama Tambang (PBT) yang merupakan anak usaha MDKA. Terdaftar dalam SIAC Case No. ARB001/21/ARK.

6. Cuan! Affinity Partners Caplok Saham Sido Muncul Rp 4,5 T

Perusahaan firma ekuitas di Asia, Affinity Equity Partners membeli sebanyak 21% saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO).

Masuknya Affinity ini tercatat dalam transaksi crossing di pasar negosiasi pada perdagangan Rabu kemarin (3/2/2021). Data BEI mencatat, Affinity masuk ke saham SIDO melalui broker PT Mandiri Sekuritas (CC) di jam 15:00 WIB, dengan melakukan pembelian sebanyak 63.000.000 lot di harga Rp 720/unit sehingga dana yang digelontorkan mencapai Rp 4,54 triliun.

Broker penjual sendiri merupakan broker yang sama yakni CC sehingga ini merupakan transaksi tutup sendiri alias crossing. Jumlah ini sendiri merupakan 21% total saham SIDO yang beredar. Besar kemungkinan PT Hotel Candi Baru yang merupakan pengendali perusahaan yang melakukan aksi jual sebab hanya pengendali yang memiliki total saham sebanyak 24,30 miliar saham.

7. Erick Thohir Sebut 12 BUMN Bakal Melantai di Bursa

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mempersiapkan 8-12 perusahaan BUMN, anak dan cucunya untuk mencatatkan sahamnya di pasar saham. Rencana ini akan dilakukan mulai tahun ini hingga 2023 mendatang.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan rencana listing ini merupakan bagian dari transformasi BUMN yang sedang dilakukan kementerian. Diharapkan dengan tercatatnya saham BUMN di bursa, perusahaan pelat merah ini akan memiliki fundamental yang lebih baik dan memiliki bisnis yang sustain ke depannya.

"Di pipeline saya ga mau kasih fix-nya, nanti dicari, ada 8-12 yang akan go public. Tapi bukan sekedar go public tapi fundamental dan sustainability harus," kata Erick dalam pembukaan perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Kamis (4/2/2021).

(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular