Dolar AS Kelewat Perkasa, Rupiah Lemas Dibuatnya

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
05 February 2021 09:13
rupiah
Ilustrasi Dolar AS (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Akan tetapi, ruang bagi rupiah untuk kembali menguat tidak tertutup. Bahkan dalam wktu dekat bukan tidak mungkin rupiah sudah bisa 'membalas dendam'.

Putera Satria Sambijantoro, Ekonom Bahana Sekuritas, memperkirakan yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun sudah agak 'mentok'. Dalam waktu dekat, mungkin saja yield kembali ke bawah 1%.

"Kami memperkirakan pasokan obligasi pemerintah AS akan lebih ketat. Kementerian Keuangan AS mengumumkan kebutuhan pembiayaan pada kuartal I-2021 adalah US$ 274 miliar (belum termasuk rencana stimulus), lebih rendah dari perkiraan sebelumnya yaitu US$ 1,13 triliun," kata Satria dalam risetnya.

Dengan pasokan yang lebih sedikit, maka harga obligasi pemerintah AS bakal naik. Kenaikan harga akan menyeret yield ke bawah, yield bakal turun. Instrumen ini akan sedikit kehilangan nilai jual.

Jadi arus modal yang sebelumnya berkerumun di pasar keuangan AS kemungkinan akan bubar. Arus modal itu akan mencari tempat yang lebih mendatangkan cuan, dan Indonesia bisa menjadi pilihan.

Apalagi volatilitas pasar keuangan sudah reda. Beberapa waktu lalu, volatilitas yang diukur dengan indeks VIX sempat melesat ke titik tertinggi dalam tiga bulan terakhir. Namun sekarang sudah mulai tenang.

vixSumber: Refinitiv

"Pelemahan rupiah akhir-akhir ini disebabkan oleh indeks VIX yang melonjak tajam. Secara historis, VIX berkolerasi erat dengan pergerakan mata uang negara berkembang, termasuk rupiah," kata Satria.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular