
Dolar AS Kelewat Perkasa, Rupiah Lemas Dibuatnya

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah di perdagangan pasar spot pagi ini. Dolar AS memang sedang ngebut akhir-akhir ini, sehingga rupiah tidak punya ruang untuk menyalip.
Pada Jumat (5/2/2021), US$ 1 setara dengan Rp 14.010 kala pembukaan pasar spot. Sama persis dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya. atau stagnan
Namun beberapa menit kemudian, rupiah masuk zona merah. Pada pukul 09:05 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.020 di mana rupiah terdepresiasi 0,07%.
Kemarin, rupiah menutup perdagangan pasar spot dengan depresiasi 0,07% di hadapan dolar AS. Padahal mata uang Tanah Air sempat menguat dan mendorong greenback ke bawah Rp 14.000. Namun pada akhirnya, dolar AS yang keluar sebagai pemenang.
Hari ini sepertinya dolar AS masih sulit tertandingi. Mata uang Negeri Paman Sam sedang menjalani tren apresiasi.
Pada pukul 07:17 WIB, Dollar Index (yang menggambarkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 0,36%. Dalam sepekan terakhir, Dollar Index melesat 1,04% dan selama sebulan ke belakang penguatannya mencapai lebih dari 2%.
Arus modal ke pasar keuangan Negeri Adidaya begitu deras sehingga mendongkrak nilai tukar dolar AS. Salah satunya terjadi di pasar obligasi.
Imbal hasil (yield) surat utang pemerintah AS dalam tren naik dan masih bertahan di atas 1% untuk yang tenor 10 tahun. Kali terakhir yield instrumen ini berada di atas 1% adalah pada Maret tahun lalu.
Yield obligasi pemerintah AS yang kembali 'seksi' berhasil menarik minat investor, termasuk asing. Tingginya permintaan terhadap obligasi pemerintah AS otomatis membuat permintaan dolar AS ikut meningkat.
