Cari Investor Lewat SWF, Telkom Siap Lepas Anak Usaha IPO

Monica Wareza, CNBC Indonesia
03 February 2021 12:02
Telkom Landmark Tower building, the headquarters of Indonesia's largest telcommunications services company PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom), is seen in Jakarta, April 30, 2018. REUTERS/Beawiharta
Foto: REUTERS/Beawiharta

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyebutkan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) akan melakukan pemisahan (spin off) beberapa anak usahanya di bidang infrastruktur melalui pasar modal, yang merupakan bagian dari restrukturisasi korporasi.

Spin-off ini dilakukan dengan mencatatkan saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Anak usaha Telkom di bidang infrastruktur akan melakukan IPO dan akan ditawarkan kepada investor global melalui Indonesia Investment Authority (INA), dana abadi atau Sovereign Wealth Fund (SWF) yang dibentuk pemerintahan Presiden Jokowi.

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan rencana ini merupakan bagian dari strategi investasi jangka menengah INA yang akan segera dibentuk, sehingga nantinya investor global yang berinvestasi memiliki banyak pilihan aset untuk diinvestasikan di Indonesia.

"Saat ini Telkom sedang melakukan restrukturisasi korporasi, di mana kami akan melakukan spin-off beberapa perusahaan infrastruktur telekomunikasi menjadi beberapa perusahaan listed yang berbeda. Ambil contoh perusahaan tower, ke depannya bisa juga infra co yang terdiri dari fiber dan juga 5G," kata Kartika dalam Mandiri Investment Forum 2021, Rabu (3/2/2021).

Selain investasi melalui perusahaan yang akan melakukan IPO, inisiatif investasi antara INA dan Telkom juga akan dilakukan dengan mengembangkan bisnis infrastruktur digital dan juga bisnis konsumer.

Tak hanya itu, tiga perusahaan modal ventura (venture capital/VC) milik BUMN, yakni MDI Ventures, BRI Ventures dan Mandiri Capital akan membuka peluang investasi INA ke perusahaan startup teknologi yang ada di Indonesia.

"Kami juga bisa berinvestasi di kedua aset yang digerakkan BUMN seperti Linkaja. Dan juga aset modal ventura pada perusahaan startup," terang mantan Dirut Bank Mandiri ini.

Adapun Telkom memang telah merencanakan untuk melepas anak usahanya PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) ke pasar modal. Ditargetkan eksekusinya akan dilakukan pada kuartal terakhir tahun ini, atau paling lambat pada kuartal pertama 2022.

Mitratel yang merupakan anak usaha Telkom yang bergerak di bidang penyediaan infrastruktur telekomunikasi memiliki menara telekomunikasi yang tersebar di berbagai wilayah dan melayani semua operator seluler di Indonesia dengan jumlah lebih dari 22.000 menara telekomunikasi.

Setelah IPO, Mitratel berpotensi menjadi perusahaan menara telekomunikasi terbesar di Indonesia, dengan jumlah menara 34.025. Hasil penggabungan 18.000 menara dimiliki oleh Telkomsel dan 16.025 sisanya milik Mitratel.

Adapun secara industri Mitratel merupakan perusahaan menara kedua terbesar dari sisi jumlah menara.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Aksi Korporasi Bikin Asing & Lokal Borong Saham Telkom

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular