Kantongi Rp 349 M dari IPO, Widodo Makmur Siap Rilis Obligasi

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
02 February 2021 17:45
PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU)
Foto: IPO PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU), 2 Februari 2021

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan yang bergerak di bidang peternakan yang baru tercatat Selasa ini (2/2/2021), PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU) berencana menghimpun pendanaan dengan menerbitkan obligasi pada kuartal terakhir tahun ini.

Penerbitan instrumen surat utang tersebut sebagai bagian dari upaya mengembangkan bisnis perseroan ke depan selain dari penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).

Tahun ini perseroan mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 1,5 triliun yang diturunkan dari proyeksi sebelumnya Rp 1,9 triliun. Direktur Utama WMU, Ali Mas'adi mengatakan alokasi penggunaan dana investasi untuk menambah kapasitas produksi ayam broiler sebanyak 6,4 juta broiler melalui dua tahap.

Dana dari belanja modal (capex) tersebut akan ditutup dari dana hasil IPO dan penerbitan obligasi. WMUU resmi melakukan IPO sebanyak 1.941.176.500 saham biasa atau 1,94 miliar saham (15% saham) dengan harga perdana Rp 180/saham sehingga meraih dana IPO Rp 349,4 miliar.

Dengan demikian kebutuhan obligasi diprediksi mencapai Rp 1,15 triliun untuk menutupi capex yang dianggarkan tahun ini.

"IPO bukan satu-satunya aksi korporasi yang dilakukan oleh Widodo Makmur Unggas. Ke depannya perseroan akan terus bertumbuh dan sesuai rencana di 2021 dengan menaikkan Rumah Potong Hewan Unggas kapasitas 25.500 ekor per jam," ujar Ali.

Dalam kesempatan yang sama usai listing, Komisaris Utama Widodo Makmur Unggas, Tumiyana mengatakan, penawaran umum perdana saham adalah salah satu langkah perseroan untuk menghimpun dana, lainnya akan diperoleh melalui penerbitan obligasi. Meski, perseroan belum merinci lebih jauh target dana yang dihimpun dari penerbitan obligasi tersebut.

"Dana dari rising fund yang kita punya itu akan kita dedikasikan sepenuhnya untuk capex spending dan modal kerja. Sisanya, melalui penerbitan obligasi di Q4 atau Q3," ujar mantan Dirut PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) ini.

Di tengah pandemi Covid-19, WMU tetap optimis dapat melanjutkan torehan kinerja positif.

Perseroan memproyeksikan penjualan meroket naik 436% dan laba bersih 259% dari tahun lalu. WMU pun fokus pada pengembangan bisnis produksi karkas, apalagi di sepanjang semester pertama tahun lalu produksi karkas tumbuh 22% menjadi 16.000 ton.

"Konsumen kita tersebar di seluruh Indonesia dan kebutuhan protein daging ayam nasional terus meningkat. Jadi kita yakin penjualan tahun ini tumbuh," imbuh Ali Mas'adi.

Sebagai informasi, Widodo Makmur Unggas berdiri pada tahun 2015 dengan nama PT Pakan Makmur Perkasa (PMP).

Perseroan bertransformasi menjadi PT Widodo Makmur Unggas (WMU) pada tahun 2017. Perseroan memiliki bisnis unggas yang terintegrasi secara vertikal yang mengendalikan pabrik pakan berskala besar, peternakan pembibitan, pabrik pembenihan, peternakan komersial, peternakan layer, rumah potong hewan, dan operasi kemitraan terkait.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Listing Perdana, Saham Widodo Makmur Unggas Meroket 22%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular