Waduh! India Kerek Pajak Impor CPO

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
02 February 2021 08:20
Indian Prime Minister Narendra Modi (R) is greeted by the children in traditional costumes as Indonesia President Joko Widodo (L) looks on at the presidential palace in Jakarta, Indonesia May 30, 2018.  REUTERS/Darren Whiteside
Foto: REUTERS/Darren Whiteside

Jakarta, CNBC Indonesia - India, salah satu negara importir minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dari Indonesia, mengenakan pajak tambahan impor CPO-nya. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Keuangan Nirmala Sitharaman sebagaimana dikutip dari The Star, Selasa, (02/02/2021).

Nirmala Sitharaman mengatakan penambahan pajak atas impor minyak sawit ini dilakukan karena India mencoba membangun infrastruktur pertanian dalam negeri dan mendorong sumber daya di India.

Sitharaman mengatakan India memotong pajak dasar impor minyak sawit mentah menjadi 15% dari sebelumnya 27,5%, tetapi memberlakukan 17,5% pajak tambahan terpisah.

Lebih lanjut dia mengatakan, kenaikan pajak akan mempersempit kesenjangan bea antara minyak sawit dan minyak nabati lainnya, sehingga akan mengurangi impor minyak sawit India dan berpotensi menekan harga minyak sawit Malaysia.

"Kebutuhan mendesak untuk meningkatkan infrastruktur pertanian," paparnya.

B.V. Mehta, Direktur Eksekutif dari Solvent Extractors 'Association, badan perdagangan yang berbasis di Mumbai, menyebut bea impor minyak sawit mentah akan secara efektif menarik pajak 35,75% dibandingkan sebelumnya 30,25%.

"Dengan kenaikan bea masuk hari ini, kelapa sawit telah kehilangan keuntungan besar yang tidak semestinya dibandingkan minyak kedelai dan bunga matahari. Ini akan membantu dalam menahan impor minyak sawit," kata Mehta.

Selain menaikkan pajak, India juga memberlakukan 20% penghentian impor kedelai mentah dan kedelai tetapi memotong bea masuk dasar untuk kedua komoditas tersebut menjadi 15% dari 35%. Secara efektif menjaga pajak impor tidak berubah, kata Sitharaman.

Impor CPO India naik sejak Desember 2020 setelah negara itu memotong pajak impor minyaknya dari sebelumnya 27,5% pada akhir November.

India membeli minyak sawit dari Indonesia dan Malaysia, sedangkan minyak lainnya termasuk minyak kedelai dan minyak bunga matahari berasal dari Argentina, Brazil, Ukraina dan Rusia.

Sudhakar Desai, Presiden Asosiasi Produsen Minyak Nabati India mengatakan pajak impor CPO 8,25% lebih sedikit daripada bunga matahari dan kedelai.

"Sekarang perbedaan itu telah berkurang menjadi hanya 2,75%," paparnya.

Pabrik penyulingan telah membeli minyak sawit untuk pengiriman Februari. Namun mereka dapat memangkas pembelian untuk pengiriman Maret sebut seorang dealer yang berbasis di Mumbai.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article India Pangkas Bea Masuk, Ekspor CPO RI Berpeluang Meningkat?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular