Catat! Bunga Kredit Bank Diklaim Sudah Turun Lho

Monica Wareza & Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
01 February 2021 20:00
Wimboh Santoso dalam acara Covid-19 dan Percepatan Pemulihan Ekonomi 2021: Harapan, Tantangan dan Strategi Kebijakan. (Tangkapan layar youtubr UI)
Foto: Wimboh Santoso dalam acara Covid-19 dan Percepatan Pemulihan Ekonomi 2021: Harapan, Tantangan dan Strategi Kebijakan. (Tangkapan layar youtubr UI)

Jakarta, CNBC Indonesia- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan suku bunga kredit (SBK) terus mengalami tren penurunan di semua jenis penggunaan kredit. Sejak Desember 2020 OJK mencatat SBK Modal Kerja turun 88 basis poin (bps) menjadi 8,88%, SBK Investasi turun 102 bps menjadi 9,21%, SBK Konsumsi turun 65 bps menjadi 10,97%.

Sementara itu, suku bunga dasar kredit (SBDK) juga tercatat turun pada semua segmen kredit, dan telah berada pada single digit. OJK mencatat SBDK ritel 8,88% (turun 84,2 bps), Korporasi 8,75% (turun 79,9 bps), KPR 8,36% (turun 73,1 bps), Non KPR 8,69% (turun 56,3 bps), dan Mikro 7,33% (turun 49 bps). Penurunan ini juga didorong oleh penurunan harga pokok dana seiring dengan penurunan suku bunga acuan dan juga penurunan biaya overhead.

"Hal ini juga mencerminkan perbankan masih memiliki upaya untuk meningkatkan volume penyaluran kredit dengan suku bunga yang lebih murah," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, Senin (01/02/2021).

Dengan begitu, dari sisi profitabilitas, penurunan suku bunga dan permintaan kredit menyebabkan net interest margin (NIM) perbankan turun. Hal ini mengakibatkan pertumbuhan laba bersih bank sepanjang 2020 terkontraksi -33,08% yoy, dengan demikian, tingkat return of asset (ROA) pun turun.

Kontraksi paling dalam terjadi pada Bank BUMN yang terkontraksi turun 50,07% sejalan dengan proporsi restrukturisasi Covid-19 tertinggi yaitu Bank BUMN sebesar 30,63%. Sementara berdasarkan Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU), pertumbuhan laba bersih BUKU 1 dan BUKU 4 terkontraksi paling dalam masing-masing turun 56,5% dan turun 37,14%.

Wimboh menyampaikan dari sisi perbankan transparansi suku bunga menjadi competitive advantage dalam bersaing mendapatkan nasabah. Pasalnya setiap bank memiliki kondisi dan struktur yang berbeda, dan pertimbangan konsumen dalam memilih bank bukan hanya persoalan suku bunga.

Ketua KSSK sekaligus Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam waktu yang tidak akan lama akan membentuk suatu upaya bersama untuk menciptakan tingkat suku bunga yang efisien di pasar keuangan.

"Kami di Kementerian Keuangan, OJK, Bank Indonesia, dan LPS dalam pembahasan KSSK ini akan membentuk suatu upaya bersama dalam rangka ciptakan tingkat suku bunga yang efisien di sektor keuangan," kata Sri Mulyani.

Sri Mulyani mengatakan upaya-upaya yang dimaksud akan dilakukan melalui pengawasan atas suku bunga dasar kredit (SBDK) yang selama ini sudah dilaporkan pihak perbankan kepada OJK.

"Ini jadi salah satu langkah konkret OJK, BI, bahkan kami di Kemenkeu dan LPS," kata Sri Mulyani.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penurunan Suku Bunga Bukan Senjata Ampuh Kerek Kredit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular