15 Saham Favorit Asing di Januari, Hayo Jangan Kelewat!

tahir saleh, CNBC Indonesia
01 February 2021 06:50
BEI
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Berikut daftar 15 saham yang paling banyak dibeli asing, di semua pasar selama Januari lalu yang bisa menjadi pertimbangan investor di Februari ini, berdasarkan data BEI.

15 Saham Top Foreign Buy Januari (All Market)

 

Emiten

Net Buy (Rp Miliar)

Harga Saham (%)

Bank BRI (BBRI)

3.500

+0,24, Rp 4.180

Bank Mandiri (BMRI)

1.700

+3,95, Rp 6.575

Bank Central Asia (BBCA)

1.300

-0,15, Rp 33.800

Astra International (ASII)

1.200

+1,24, Rp 6.100

Telkom (TLKM)

1.100

-6,04, Rp 3.110

Sarana Menara (TOWR)

325

flat Rp 960

Indah Kiat (IKNP)

282

+23,74, Rp 12.900

Merdeka Copper (MDKA)

268

+4,94, Rp 2.550

Bank Negara Ind. (BBNI)

268

-10,12, Rp 5.550

Indocement (INTP)

229

-7,60, Rp 13.375

Media Nusantara (MNCN)

224

-9,21, Rp 1.035

Mayora (MYOR)

117

+2,95, Rp 2.790

Indo Tambangraya (ITMG)

89

-11,55, Rp 12.250

Gudang Garam (GGRM)

76

-7,99, Rp 37.725

Surya Citra (SCMA)

46

-4,80, Rp 2.180

 Sumber: BEI

Sebanyak lima saham dengan nilai beli bersih asing terbesar masih dikuasasi saham-saham dengan kapitalisasi pasar (market cap) terbesar alias big cap. Kelimanya punya market cap di atas Rp 100 triliun.

Market cap terbesar masih dipegang BBCA senilai Rp 833 triliun, dengan koreksi harga saham dalam sebulan 0,15%. Asing masuk sebulan Rp 1,18 triliun di pasar reguler dan 3 bulan terakhir asing masuk Rp 7,73 triliun.

Di posisi pertama dan kedua net buy dipegang dua bank BUMN yakni Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan Bank Mandiri (BMRI). Market cap BBRI mencapai Rp 515 triliun, dengan kenaikan harga saham sebulan hanya 0,24%, asing masuk Rp 3,5 triliun di semua pasar.

Adapun BMRI punya kapitalisasi pasar Rp 307 triliun dengan kenaikan harga saham sebulan 3,95%.

Sebelumnya, bank-bank papan atas mulai optimistis dengan kondisi pasar tahun ini. Misalnya, Dirut BBRI, Sunarso bahkan menargetkan pertumbuhan kredit bisa berada pada kisaran 6%-7% tahun ini. Fokus pertumbuhan kredit perusahaan di tahun ini adalah pada segmen mikro dan kecil.

Target perusahaan tahun ini ditetapkan dengan melihat adanya potensi pertumbuhan yang telah disinyalkan sejak kuartal terakhir tahun lalu, sehingga di 2021 ini perusahaan lebih optimistis.

"Kami masih fokus di mikro dengan target loan growth 6%-7%. Driver-nya masih di segmen mikro dan kecil," kata Sunarso dalam paparannya secara virtual, Jumat (29/1/2021).

Sebelumnya, bank investasi yang bermarkas di New York, AS, Morgan Stanley menilai pasar saham Indonesia layak untuk kembali dilirik oleh investor global setelah sepanjang tahun lalu terjadi jual bersih (net sell) dalam jumlah besar akibat pandemi Covid-19.

Peluang pulihnya pasar modal Tanah Air juga ditunjang dengan data perkembangan ekonomi dalam negeri dan dimulainya reformasi struktural.

Dalam riset berjudul Reform Part II - Deregulation and Investment, Morgan Stanley menyebut aksi jual besar-besaran ini telah menyebabkan kepemilikan asing sudah turun secara signifikan dan saham-saham emiten papan atas di Bursa Efek Indonesia (BEI) dinilai telah berada di harga terendahnya.

Dengan demikian, pasar saham dalam negeri dinilai layak untuk kembali 'diserok', dua di antaranya yakni BBRI dan BBCA.

Beberapa data yang dinilai menunjukkan perbaikan perekonomian dalam negeri yakni data konsumsi. Dipimpin oleh konsumsi semen dalam negeri yang mulai pulih dengan penurunan hanya 4% secara tahun ke tahun (year on year) pada Agustus 2020, dari sebelumnya ambles 11% secara yoy pada Juli 2020.

(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular