Begini Penjelasan BEI yang Akan Berlakukan Lagi Short Sell

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
29 January 2021 10:55
Laksono Widito Widodo
Foto: mandirisekuritas.co.id

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan akan kembali menerapkan transaksi short selling mulai Februari. Kebijakan ini diambil BEI dengan mempertimbangkan kondisi bursa saham yang perlahan menuju ke era normal.

Sebelumnya, transaksi short selling memang dihentikan sejak 2 Maret 2020 untuk meredam pelemahan pasar saham.

"Short sell selama sesuai peraturan (tidak naked short sell, sesuai dengan list marjin) akan diperbolehkan," kata Direktur Perdagangan dan Anggota Bursa, Laksono Widodo kepada awak media.

Laksono melanjutkan, indikasi era normal ini terlihat dari rata-rata nilai transaksi harian di bursa yang sudah di atas Rp 20 triliun, melompat dari rata-rata transaksi harian di 2020 di level Rp 9 triliun.

"Perlahan-lahan memasuki era normal transaksi saham dan nggak banyak juga transaksi short sell di BEI karena pinjam meminjam saham itu masih belum umum di BEI," ujarnya.

Meski demikian, dalam enam hari terakhir ini, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus mengalami tekanan dan melaju di zona merah. Bahkan, IHSG sempat terkoreksi cukup agresif dan menyentuh level psikologis di bawah 6.000.

Sinyal kembali dibukanya transaksi short selling ini mengemuka di awal tahun setelah adanya surat dari Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK pada 4 Januari 2021 yang menyetujui pemberlakukan kembali review daftar efek marjin dan short selling serta penghentian kebijakan relaksasi haircut karena pertimbangan kondisi pasar dan aktivitas transaksi bursa.

Bursa Efek Indonesia mengumumkan akan kembali menerapkan transaksi short selling dan marjin. Berdasarkan pemantauan bursa, sebanyak 43 saham akan keluar dari daftar efek marjin atau short selling periode Januari ini.

"Bursa berencana akan kembali melakukan review atas daftar efek yang dapat ditransaksikan secara marjin dan atau short selling untuk daftar efek yang berlaku efektif Februari 2021," tulis pengumuman bursa dikutip Rabu (13/1/2021).

Dalam pengumuman tersebut, BEI juga mengumumkan sebanyak 43 saham yang seharusnya keluar dari daftar efek marjin dan short selling pada Januari. Misalnya ada beberapa emiten seperti PT Adhi Karya Tbk (ADHI) PT Indosat Tbk (ISAT), PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) hingga PT Modernald Realty Tbk (MDLN).

Adapun Daftar Efek Marjin dan atau Short Selling yang akan berlaku pada Februari 2021 akan disampaikan dalam pengumuman bursa di akhir Januari 2021.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Eropa Dibuka Melemah, Tertular Kecemasan Wall Street

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular