
Bursa Eropa Dibuka Melemah, Tertular Kecemasan Wall Street

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa dibuka cenderung melemah pada sesi awal perdagangan Kamis (28/1/2021), karena tertular kecemasan pasar Amerika Serikat (AS) setelah aksi jual besar-besaran malam tadi.
Indeks Stoxx 600, yang berisi 600 saham unggulan di Eropa tertekan 0,9% di awal perdagangan dengan indeks komoditas dasar anjlok 2,1% menjadi pemimpin koreksi. Sebaliknya, indeks saham sektor makanan dan minuman menguat 0,6%.
Selang 30 menit kemudian koreksi indeks Stoxx menjadi 4,1 poin (-1,01%) ke 398,89. Indeks DAX Jerman tertekan 130,4 poin (-0,96%) ke 13.490,06 dan FTSE Inggris melemah 33 poin (-0,61%) ke 5.426,6. Namun, indeks CAC Prancis tumbuh 7,2 poin (+0,13%) ke 5.530,71.
Di Wall Street, indeks S&P 500 dan Dow Jones mencetak koreksi terburuk sejak Oktober. Volume perdagangan kemarin meledak menjadi 23,7 miliar saham, menjadi yang terburuk sejak 2007. Aksi beli spekulatif terjadi pada saham yang jadi target jual kosong (short sell).
Pengelola dana raksasa dikhawatirkan bakal melego saham lainnya akibat aksi tersebut, sehingga kontrak berjangka (futures) sedikit melemah di sesi pra-pembukaan. Mayoritas bursa utama di Asia Pasifik juga melemah mengikuti koreksi di Wall Street.
Bersamaan dengan itu, Indeks Volatilitas Cboe, atau yang dikenal sebagai indeks kecemasan pelaku pasar, tercatat melompat di atas 27,menjadi yang tertinggi dalam 3 pekan terakhir.
Di sisi lain, Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum/WEF) masih berlangsung dengan Perdana Menteri India Narendra Modi dijadwalkan berpidato di pertemuan tersebut, yang saat ini digelar secara virtual.
Pelaku pasar di Benua Biru hari ini mencermati rilis data pengangguran di Spanyol pada kuartal IV-2020, data penjualan ritel Irlandia dan Swedia per Desember serta indeks keyakinan manufaktur Italia dan Belanda per Januari.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Nah Lho! Mayoritas Bursa Global Cerah, Cuma IHSG Anjlok Parah