
Mulai Panik? Broker AS Mulai Batasi Trading Saham Gamestop

Jakarta, CNBC Indonesia - CEO Robinhood, Vlad Tenev mengatakan langkah Robinhood untuk membatasi trading saham Gamestop demi kepentingan terbaik perusahaan dan jutaan penggunanya.
"Untuk melindungi perusahaan dan melindungi pelanggan kami, kami harus membatasi pembelian di saham ini," kata Tenev kepada Andrew Ross Sorkin dari CNBC Kamis malam.
"Robinhood adalah perusahaan broker, kami memiliki banyak persyaratan keuangan. Kami memiliki persyaratan modal bersih SEC dan deposito kliring. Jadi itulah uang yang harus kami setor di berbagai lembaga kliring." kata Tenev
"Beberapa dari persyaratan ini berfluktuasi cukup banyak berdasarkan volatilitas di pasar dan dapat menjadi substansial dalam lingkungan saat ini di mana terdapat banyak volatilitas dan banyak aktivitas terkonsentrasi dalam nama-nama ini yang telah menjadi viral di media sosial,".lanjutnya.
Tenev membantah ada masalah likuiditas yang ada di perusahaan itu dan mengatakan Robinhood telah menggunakan jalur kredit sebagai tindakan proaktif.
"Kami ingin menempatkan diri kami pada posisi yang memungkinkan untuk pelanggan kami menjadi seminimal mungkin sesuai dengan persyaratan dan peraturan," kata Tenev.
"Jadi kami menarik batas kredit tersebut sehingga kami dapat memaksimalkan dana yang harus kami setorkan di lembaga kliring."
Di tengah sentimen tentang penguatan pesat dari beberapa saham tertentu akibat aksi pembelian yang banyak oleh ritel spekulatif, Robinhood pada Kamis kemarin akhirnya membatasi perdagangan di tiga belas ekuitas, termasuk GameStop dan AMC Entertainment.
Pelopor platfrom trading saham murah itu hanya mengizinkan klien untuk menjual saham tersebut, tidak untuk membuka akun baru, menaikkan jumlah margin, dan bahkan perusahaan akan menutup beberapa akun secara otomatis jika klien berisiko tidak memiliki jaminan yang diperlukan.
Robinhood mengatakan setelah penutupan perdagangan Kamis, pihaknya akan membuka secara terbatas atas saham tersebut di perdagangan hari berikutnya.
keputusan tersebut pun sempat ditanggapi oleh aksi kemarahan dari kelompok investor ritel setianya. Namun, Robinhood menjelaskan bahwa langkah tersebut dilakukan untuk memenuhi persyaratan modal yang diamanatkan oleh SEC untuk dealer broker.
Tenev pun mengatakan keputusan tersebut tidak untuk membela kepada pihak bandar ataupun pihak hedge fund.
"Tentu saja Robinhood mewakili investornya. Sejak awal kami mendukung para investor yang telah membuka akunnya. Tapi memang ini sungguh menyakitkan bahwakami harus memberlakukan batasan ini dan kami akan melakukan apa yang kami bisa untuk mengaktifkan perdagangan saham ini secepat mungkin."kata Tenev.
Sementara itu, Saham GameStop ditutup turun 44% pada Kamis (28/1/21) waktu setempat setelah Robinhood memberlakukan pembatasan atas perdagangan saham tersebut dan kemudian melonjak lebih dari 60% di pasar aftermarket setelah keputusan itu akhirnya diperlonggar.
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada Teori Konspirasi di GameStop, Begini Cerita Lengkapnya