
Dihajar Depan-Belakang & Kanan-Kiri, Rupiah KO!

Sementara itu sentimen pelaku pasar sedang memburuk yang tercermin dari merosotnya bursa saham global sejak Rabu kemarin, mulai dari bursa saham Eropa yang merosot lebih dari 1%. Bursa saham Amerika Serikat (AS) menyusul dengan ambrol lebih dari 2%.
Bursa saham Asia menyusul jeblok lebih dari 1% bahkan ada yang lebih dari 2%. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga ambrol lebih dari 2%, dan kembali ke bawah level 6.000. Hingga hari ini, bursa kebanggan Tanah Air sudag ambrol dalam 6 hari beruntun, dengan total lebih dari 7%.
Selain itu, rupiah juga tertekan setelah Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) kemarin menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global, tetapi produk domestik bruto (PDB) Indonesia justru dipangkas.
Dalam laporan terbarunya yang bertajuk World Economic Outlook, IMF memprediksi PDB global tahun 2021 tumbuh 5,5%, naik 0,3 poin persentase dibandingkan dengan proyeksi IMF pada Oktober tahun lalu. Baik negara berkembang maupun negara maju keduanya diramal bakal memiliki pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya.
Namun, IMF justru merevisi turun prospek pertumbuhan PDB Indonesia menjadi 4,8% untuk 2021. Lebih rendah 1,3 poin persentase dibanding perkiraan pada Oktober tahun lalu.
Sebelum IMF, Bank Dunia sebelumnya juga menurunkan proyeksi PBD Indonesia. Bank Dunia kini memperkirakan PDB RI untuk tahun 2021 bakal tumbuh 4,4%. Angka tersebut direvisi turun sebesar 0,2 poin persentase dari ramalan sebelumnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)[Gambas:Video CNBC]
