
Mau Launching, Saat IHSG Merah Saham BRIS tetap jadi Idola

Dalam laporan keuangan Bank BRI Syariah per 30 September 2020, laba bersih yang dapat diatribusikan ke entitas induk sebesar Rp 191 miliar. Angka ini mengalami kenaikan dari sebelumnya pada periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp 56 miliar.
Pendapatan dari mudharib juga naik 23% menjadi Rp 3,03 triliun pada kuartal ketiga tahun 2020, sehingga hak bagi hasil milik bank juga naik sekitar 30% menjadi 1,98 triliun pada kuartal III-2020.
Adapun laba usaha perseroan per 30 September 2020 sebesar Rp 323 miliar atau naik dari sebelumnya pada periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp 87 miliar.
Dari posisi neraca, total liabilitas perseroan per 30 September 2020 sebesar Rp 16,72 triliun, naik sekitar 40% dari periode akhir tahun Desember 2019 yang sebesar Rp 11,88 triliun.
Sedangkan total dana syirkah temporer perseroan pada kuartal III-2020 sebesar Rp 34,08 triliun atau naik sekitar 30% dari periode 31 Desember 2019 yang sebesar Rp 26,16 triliun.
Sedangkan total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 4% menjadi Rp 5,3 triliun. Adapun total aset perseroan per 30 September 2020 naik 30% menjadi Rp 56,1 triliun.
Secara fundamental, valuasi harga dibanding nilai bukunya (price to book value/PBV), saham BRIS masih relatif murah yakni di angka 5,25 kali. Namun jika dibandingkan dengan rata-rata PBV perbankan yakni di angka 1,06 kali, BRIS masih lebih mahal sedikit.
PBV adalah rasio harga terhadap nilai buku, biasa digunakan untuk melihat seberapa besar kelipatan dari nilai pasar saham perusahaan dengan nilai bukunya. Misalkan PBV sebesar 5x, artinya harga saham sudah tumbuh sebesar 5 kali lipat dibandingkan kekayaan bersih perusahaan.
Sedangkan apabila menggunakan metode valuasi laba bersih dibandingkan dengan harga sahamnya (price to earnings ratio/PER), saham BRIS ternyata sudah jauh lebih mahal, karena angkanya berada di atas 100 kali atau lebih tepatnya 112,41 kali.
Jika dibandingkan dengan rata-rata PER perbankan, saham BRIS memang sudah jauh lebih mahal, di mana saat ini PER perbankan keuangan berada di angka 10,82 kali. PER adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih perusahaan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)[Gambas:Video CNBC]
