
Ikuti Tren Asia Pasifik, Bursa Eropa Dibuka Tertekan

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa dibuka cenderung melemah pada sesi awal perdagangan Rabu (27/1/2021), di tengah ketidakpastian tren pergerakan bursa global akibat penambahan kasus Covid-19.
Indeks Stoxx 600, yang berisi 600 saham unggulan di Eropa tertekan 0,5% di awal perdagangan dengan indeks sektor otomotig anjlok 1,3% menjadi pemimpin koreksi yang menimpa seluruh indeks saham sektoral.
Selang 30 menit kemudian koreksi indeks Stoxx menjadi 0,7 poin (-0,17%) ke 406,99. Indeks DAX Jerman tertekan 49,2 poin (-0,35%) ke 13.821,8 dan FTSE Inggris melemah 10,8 poin (-0,16%) ke 6.643,18. Namun, indeks CAC Prancis tumbuh 7,2 poin (+0,13%) ke 5.530,71.
Sentimen yang masih memburuk di bursa Eropa itu merefleksikan ketakpastian investor di tengah pandemi corona yang memicu pergerakan variatif di bursa Asia Pasifik, sementara kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) juga cenderung variatif.
Pelaku pasar di Negara Adidaya tersebut masih memantau rilis kinerja keuangan kuartal IV-2020 beberapa perusahaan teknologi seperti Apple, Facebook dan Tesla.
Pada perkembangan lain, optimisme mengemuka setelah Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) mendongkrak proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini menyusul dimulainya vaksinasi di banyak negara.
Lembaga yang dibawahi Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) tersebut memperkirakan ekonomi dunia akan tumbuh 5,5% pada 2021, merefleksikan kenaikan sebesar 0,3 poin persen jika dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya yang dipatok pada Oktober.
"Kebanyakan sekarang bergantung pada hasil balapan antara virus yang bermutasi dan vaksin untuk mengakhiri pandemi, dan pada kemampuan kebijakan untuk menyediakan dukungan efektif hingga itu terjadi," tutur Ketua IMF Gita Gopinath dalam blog-nya.
Di seluruh dunia, infeksi virus corona telah melampaui angka psikologis 100 juta, menyusul keberadaan mutasi virus strain baru yang lebih mudah menular.
Pandangan pelaku pasar bakal tertuju pada pertemuan virtual Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum/WEF) di mana Walikota London Sadiq Khan, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan kanselir Jerman Angela Merkel bakal menjadi pembicara kunci.
Dari sisi data, Prancis akan merilis indeks keyakinan konsumen per Januari sementara Jerman mempublikasikan data sentimen konsumen GfK per Februari. Dari sisi korporat, SAP akan mempublikasikan perkembangan terbaru mengenai strategi korporasi yang akan diambil.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Eropa Dibuka Menguat Tipis Sambut Kemajuan Vaksin