
Terungkap! Rupanya Ini Pemicu IHSG Dapat Tekanan Berat

Jakarta, CNBC Indonesia - Pelaku pasar menilai turunnya kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama beberapa hari terakhir disebabkan banyak saham yang mengalami jual paksa (forced sell), karena terkoreksi berhari-hari.
Pengamat pasar modal dari PT MNC Asset Management, Edwin Sebayang, mengatakan banyaknya margin call dan saham-saham yang berpotensi kena forced sell, yang membuat IHSG mengalami tekanan.
Edwin mengatakan, margin call ini terjadi karena aksi belanja besar-besaran dari atas sejumlah saham, karena sentimen tertentu dan kemudian saham ini terus mengalami auto reject bawah atau ARB selama beberapa hari terakhir.
"Valuasi itu naik cepat sekali dan turun ARB mungkin ada yang menggunakan margin juga, kalau mau jual nggak ada bid, makanya mereka jual saham yang belum kena marjin dan belum kena force sell. Jadi IHSG turun karena harus jual saham yang belum terjun bebas," kata Edwin.
Namun demikian, dia mengatakan hal ini hanya merupakan kondisi jangka pendek saja, sebab pasar saat ini dalam periode cooling down.
Hal yang masih membanggakan adalah investor asing yang masih terus mencatatkan net buy sehingga pasar dinilai masih cukup percaya diri.
Sentimen lainnya yang masih cukup diperhatikan pasar adalah pemberlakuan PPKM yang diberlakukan sejak 11 Januari 2021 dan diperpanjang hingga 8 Februari 2021 nanti.
"Dengan adanya PPKM ini meski tidak 100% namun juga bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi. Karena misalnya saja mal buka sampai jam 8 malam saja, sehingga ekonomi akan tumbuh lebih lambat dari perkiraan awal," jelas dia.
Kepala Riset PT Samuel Sekuritas Indonesia, Suria Dharma, mengatakan pada perdagangan hari ini pasar saham dalam negeri terseret penurunan yang terjadi di regional Asia.
"Hari ini lebih didorong oleh pelemahan serentak regional yang cukup dalam," kata Suria kepada CNBC Indonesia, sore ini.
Pada penutupan perdagangan hari ini Selasa (26/1/20201), IHSG ditutup anjlok parah 1,89% ke level 6.140,17. Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi beli bersih sebanyak Rp 249 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 17,6 triliun.
Hingga 15.35 sore ini seluruh pasar Asia ditutup di zona merah. Nikkei ditutup turun 0,96% dan Hang Seng ditutup dengan posisi minus lebih dalam 2,55%.
Diikuti kemudian oleh Shanghai Composite Indeks yang ditutup. berkurang 1m51% dan juga bursa saham Singapura, Strait Time turun 0,98%.
Namun demikian, hal ini tak sama dengan yang terjadi dengan penurunan pasar saham dalam negeri selama beberapa hari terakhir.
Surya mengatakan, turunnya pasar saham sebelumnya diduga karena adanya margin call investor. Sedangkan investor asing masih terus mencatatkan net buy di pasar dalam negeri.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Pamer Kinerja IHSG, Lebih Cuan dari Negara Tetangga