Bursa Eropa Beringsut ke Zona Hijau di Sesi Pembukaan

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
26 January 2021 15:30
FILE PHOTO: A trader sits in front of the computer screens at his desk at the Frankfurt stock exchange, Germany, June 29, 2015.  REUTERS/Ralph Orlowski/File Photo
Foto: REUTERS/Ralph Orlowski

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa bergerak variatif cenderung menguat pada sesi awal perdagangan Selasa (26/1/2021), menyusul gejolak politik di Italia dan "perseteruan"antara produsen vaksin AstraZeneca dan Uni Eropa.

Indeks Stoxx 600, yang berisi 600 saham unggulan di Eropa bergerak menyamping di awal perdagangan. Indeks saham sektor bahan kimia melompat 1,1% memimpin reli indeks saham sektoral, sementara sektor perjalanan dan plesir anjlok 0,9%.

Selang 15 menit kemudian reli indeks Stoxx menjadi 0,65 poin (+0,16%) ke 405,78 dan indeks DAX Jerman tumbuh 74,7 poin (+0,55%) ke 13.718,63. Di sisi lain, indeks FTSE Inggris naik 23,5 poin (+0,35%) ke 6.662,39 dan CAC Prancis tambah 17,5 poin (+0,32%) ke 5,489.9.

Saham AstraZeneca bakal dipantau ketat setelah Uni Eropa menuduh produsen obat patungan Inggris-Swedia tersebut kurang bisa menyelesaikan pertentangan mengenai volume vaksin yang bisa mereka pasok ke Benua Biru.

Sampai saat ini, vaksin AstraZeneca belum disetujui Badan Obat Eropa tetapi kemungkinan akan segera mendapatkan lisensi tersebut dalam waktu dekat. AstraZeneca pekan lalu menyatakan bahwa pihaknya menghadapi persoalan di lini produksinya.

Di sisi lain, pabrikan obat asal Amerika Serikat (AS) Moderna menyatakan bahwa mereka menyiapkan dosis penguat (booster) vaksin untuk mengatasi varian baru virus Covid-19 di Afrika Selatan dan Inggris yang lebih menular.

Saham emiten Italia juga dipantau setelah krisis politik melanda Negeri Pizza dengan pengunduran diri Perdana Menteri Giuseppe Conte. Langkah tersebut diambil setelah eskalasi politik antara Conte dan rivalnya Matteo Renzi, yang mengomandoi kubu koalisi pemerintah.

Di AS, kontrak berjangka (futures) saham di Wall Street menguat jelang musim rilis laporan keuangan emiten, di antaranya General Electric, Verizon, Johnson & Johnson, dan Microsoft. Meski demikian, mayoritas bursa utama di Asia Pasifik masih melemah.

Rilis laporan keuangan di Eropa yang layak dicermati di antaranya dari Luis Vuitton (LVMH), Novartis, dan UBS. Sementara itu, rilis data ekonomi penting akan muncul di Inggris yakni angka tenaga kerja periode November 2020.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pantau Rilis Neraca Emiten Besar, Bursa Eropa Dibuka Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular