Afsel Masuk Daftar "Blacklist" Joe Biden, Kurs Rand Ambrol

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
26 January 2021 15:57
President Joe Biden speaks during the 59th Presidential Inauguration at the U.S. Capitol in Washington, Wednesday, Jan. 20, 2021.(AP Photo/Patrick Semansky, Pool)
Foto: Presiden AS terpilih Joe Biden berbicara saat pelantikan Presiden ke-59 Amerika Serikat di US Capitol di Washington, Rabu, 20 Januari 2021. (AP Photo / Patrick Semansky, Pool)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rand Afrika Selatan (Afsel) merosot 4 hari beruntun melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (26/1/2021).

Kemerosotan rand terjadi saat Afrika Selatan masuk "blacklist" alias daftar negara-negara yang warganya dilarang datang ke AS oleh Presiden Joseph 'Joe' Biden.

Pada pukul 14:19 WIB, kurs rand merosot 0,42% ke 15,2975/US$ di pasar spot, melansir data Refinitiv. Dalam 3 hari sebelumnya, total rand ambrol 2,27%.

Sejak dilantik menjadi Presiden AS ke-46 pada Rabu (20/1/2021), Joe Biden melarang warga negara asing masuk ke AS guna meredam penyebaran virus corona. Hingga saat ini sudah ada 36 negara yang masuk daftar "blacklist" tersebut.

Melansir Reuters, Wakil Direktur Utama Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), Anne Schuchat mengatakan tindakan ini untuk melindungi orang Amerika dan juga untuk mengurangi risiko penyebaran pandemi. Afrika Selatan menjadi negara terbaru yang warganya dilarang masuk ke AS.

"Kami menambahkan Afsel ke daftar terbatas karena varian yang mengkhawatirkan yang telah menyebar ke luar negeri itu," kata Schuchat, dikutip Selasa (26/1/2021).

Varian virus corona Afsel, juga dikenal sebagai varian 501Y.V2, 50%. Ini lebih menular dan telah terdeteksi di setidaknya 20 negara.

Hingga kini, varian Afsel belum ditemukan di AS. Namun AS telah mendeteksi varian corona Inggris yang 70% lebih menular dan varian Brasil.

Sepanjang tahun 2020 lalu, nilau tukar rand membukukan pelemahan nyaris 5% melawan dolar AS. Meski demikian, posisi tersebut jauh lebih baik ketimbang bulan April 2020 ketika ambrol lebih dari 36%. Selepas April, nilai tukar rand terus menguat hingga menyentuh level terkuat sejak Januari 2020 pada bulan lalu.

Namun memasuki tahun 2021 rand kembali mengendur, salah satunya akibat munculnya varian baru virus corona. Sepanjang bulan ini, rand sudah ambrol 2,89%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Kurangi Ketergantungan Dolar AS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular