Ternyata, Masa Jabatan Dewas SWF Berbeda-beda, Kok Bisa?

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
25 January 2021 17:34
Menteri Keuangan Sri Mulyani (Dok. Biro KLI-Kemenkeu/ Bayu)
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani (Dok. Biro KLI-Kemenkeu/ Bayu)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, masa jabatan Dewan Pengawas (Dewas) Sovereign Wealth Fund (SWF) atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI) tidak sama. Penetapan dilakukan berdasarkan integritas maupun standar profesional para dewan pengawas tersebut.

Pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah menyepakati tiga nama yang akan menjadi Dewas SWF yakni Darwin Cyril Noerhadi, Haryanto Sahari dan Yozua Makes.

"Dalam Dewas ini tidak semua dapatkan assignment dalam jangka waktu yang sama. Ada Dewas profesional yang penugasan 5 tahun, 4 tahun dan 3 tahun," ujarnya dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI, Senin (25/1/2021).

Dengan penetapan ini maka nantinya, perubahan jajaran Dewas tidak akan dilakukan secara bersama-sama, tetapi di tahun yang berbeda. Artinya pergantian Dewas SWF tidak dilakukan bersamaan.

"Ada staggering sama seperti di Bank Indonesia," kata dia.

Dari tiga nama tersebut, yang mendapatkan jabatan lima tahun adalah Darwin Cyril Noerhadi, untuk empat tahun ada Yozua Makes dan untuk masa jabatan tiga tahun adalah Haryanto Sahari.

Saat ini, Pemerintah tengah menyiapkan Keputusan Presiden yang diharapkan bisa segera diterbitkan. Dengan demikian, maka Dewas juga bisa segera menyusun jajaran direksinya agar lembaga ini bisa segera beroperasi penuh.

"Sesudah Kepres diterbitkan Presiden, [Dewas] melakukan proses rekrut dewan direktur, proses seleksi sedang berjalan dan ditargetkan segera selesai karena Presiden ingin melihat agar LPI bisa segera berjalan," tegasnya

HALAMAN BERIKUTNYA, >>>>>>> Profile 3 Dewan Pengawas SWF

Pertama, adalah Yozua Makes yang merupakan seorang pengacara sukses yang sudah eksis selama 30 tahun di bidang Corporate Finance. Ia juga pengusaha yang membangun brand Plataran (Bisnis Perhotelan) pada 2009.

Sementara itu, dewan pengawas kedua bernama Darwin Cyril Noerhadi. Ia adalah Komisaris Utama (Independen) PT Mandiri Sekuritas, Komisaris (Independen) PT Austindo Nusantara Jaya Tbk, dan Direktur Utama/Senior Managing Director Creador Indonesia. Ia juga Komisaris di RS Hermina.

Sebelumnya, Darwin menjabat sebagai Managing Director/CFO PT Medco Energi Internasional Tbk, Partner PricewaterhouseCoopers Indonesia - Corporate Finance, Direktur Utama PT Bursa Efek Jakarta, Direktur Utama PT KDEI, dan Executive Director PT Danareksa.

Ia meraih gelar Doktor di bidang Strategic Management (cum laude) dari Universitas Indonesia, MBA bidang Keuangan dan Ekonomi dari University of Houston, dan Sarjana Teknik dari Institut Teknologi Bandung.

Terakhir, adalah Haryanto Sahari yang merupakan Komisaris Independen Bank Permata. Ia lulusan Ekonomi dari Universitas Indonesia pada tahun 1982.

Saat ini, Haryanto Sahari menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Bukit Barisan Indah Prima sejak September 2011, Anggota Komite Audit di Universitas Indonesia sejak November 2016 dan PT Unilever, Tbk. sejak Oktober 2016

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular