
Rencana Besar SWF Jokowi: Ekspansi ke Proyek Luar Negeri!

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah berkomitmen dana investasi yang berasal dari Indonesia Investment Authority (INA) tidak hanya akan untuk pembangunan proyek di dalam negeri, tapi akan menyasar pembangunan proyek-proyek di luar negeri.
Hal tersebut disampaikan oleh Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga dalam sebuah diskusi virtual, Senin (28/12/2020).
"Setelah domestik, kita bisa saja main ke luar negeri. Kawan-kawan kita (Perusahaan BUMN) kan sudah mulai membangun infrastruktur di luar negeri juga," jelas Arya.
"Kawan-kawan karya kita bangun apartemen di luar negeri itu sangat banyak. Itu kerjasama dengan pihak swasta asing. Kita akan pakai juga untuk itu, kita berharap BUMN bukan hanya di lokal bermainnya, tapi juga luar negeri," kata Arya melanjutkan.
Untuk diketahui, pemerintah memproyeksikan dana abadi negara atau Sovereign Wealth Fund (SWF) alias Indonesia Investment Authority (INA) bisa beroperasi pada Kuartal II-2021.
Direktur Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan Isa Rachmatawarta mengatakan, rencananya pada Kuartal I-2021, LPI secara internal akan menyiapkan standard operating procedure (SOP), yang kemudian pada Kuartal II-2021, baru akan memulai menyalurkan investasi yang ditanamkan oleh investor.
"Kita berharap Q1 sudah ada kegiatan internal untuk siapkan SOP dan sebagainya. Kalau kegiatan investasi mungkin Q1 dan Q2 kita harap mulai ada kegiatannya. Dan kita semakin cepat semakin baik, karena kita berharap punya aliran dana masuk untuk investasi Indonesia," jelas Isa dalam Media Briefing, Jumat (18/12/2020).
INA dibentuk untuk mengelola dan mengoptimalkan nilai investasi negara dalam jangka panjang. Sebagai modal awal, negara akan menyuntik sebesar Rp 75 triliun. Tahun ini, lewat APBN 2020, pemerintah baru menyalurkan Rp 15 triliun.
Untuk dana modal sisanya yang sebesar Rp 60 triliun, Isa mengatakan, kemungkinan negara akan menambahkannya melalui APBN 2021 atau bisa juga lewat aset dari BUMN.
Garapan Proyek BUMN di Luar Negeri
Salah emiten BUMN Karya PT Waskita Karya Tbk (WSKT) membidik berbagai proyek konstruksi di luar negeri. "Potensi ekspansi ke pasar luar negeri diproyeksikan senilai Rp 71 triliun antara lain ke Timur Tengah, Afrika serta, potensi pasar Asia Tenggara dan Asia Selatan," ungkap Direktur Utama Waskita Karya, Destiawan Soewardjono, dalam siaran pers, Kamis (12/11/2020).
CNBC Indonesia mencatat, salah satu proyek yang dikembangkan Waskita di luar negeri misalnya konsorsium Indonesia Railway Development Consortium (IRDC) bersama dengan PT Industri Kereta Api (Persero), PT LEN Industri (Persero), PT Kereta Api Indonesia (Persero) yakni pengembangan jalur kereta api dari Thakek di Laos ke Pelabuhan Vung Ang di Vietnam. Proyek itu dilakukan bekerjasama dengan Phonsavanh Group yang telah mendapat dukungan dari Pemerintah Laos.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lembaga Dana Abadi RI Dibentuk Awal 2021, Bisa Trading Saham?
