Bos BI: Suku Bunga Kredit Perbankan Masih Bisa Turun

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
21 January 2021 18:37
Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan BI. (Tangkapan layar youtube Bank Indonesia)
Foto: Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan BI. (Tangkapan layar youtube Bank Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkanĀ perbankan masih bisa untuk menurunkan suku bunga kredit.

Perry menjelaskan, penurunan suku bunga perbankan masih bisa turun, melihat likuiditas perbankan yang masih longgar. Selain itu suku bunga acuan Bank Indonesia atau 7-Day Reverse Repo Rate BI juga masih rendah, berada pada level 3,75%.

Saat ini, kata Perry suku bunga kredit sudah turun dari 9,32% pada November 2020 dan menjadi 9,21% pada Desember 2020. Penurunan suku bunga kredit pun diperkirakan masih bisa berlanjut.

"Penurunan suku bunga kredit diperkirakan akan berlanjut dengan longgarnya likuiditas dan rendahnya suku bunga kebijakan Bank Indonesia," ujar Perry dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (21/1/2021).

Pada 2020, BI telah melakukan penambahan likuiditas atau quantitative easing di perbankan sebesar Rp 726,57 triliun. Penambahan tersebut bersumber dari penurunan Giro Wajib Minimum (GWM) sekitar Rp 155 triliun dan ekspansi moneter yang sebesar Rp 555,77 triliun.

Menurut Perry, BI akan melanjutkan penambahan likuiditas pada tahun ini atau tepatnya hingga 19 Januari 2021, dengan melakukan ekspansi operasi moneter kurang lebih sebesar Rp 7,44 triliun.

Longgarnya kondisi likuiditas perbankan, mendorong tingginya rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) yakni 31,67% pada Desember 2020, dan rendahnya rata-rata suku bunga Pasar Uang Antar Bank (PUAB) overnight sekitar 3,04% pada Desember 2020.

Sementara itu, imbal hasil SBN 10 tahun meningkat dari 5,86% pada akhir Desember 2020 menjadi 6,27% pada 20 Januari 2021.

"Ke depan, ekspansi moneter Bank Indonesia dan percepatan realisasi anggaran serta program restrukturisasi kredit perbankan diharapkan dapat mendorong penyaluran kredit dan pembiayaan bagi pemulihan ekonomi nasional," jelas Perry.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tok! BI Rate Diputuskan Tetap 5,75%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular