
Walah, Jualan Emas Antam di 2020 Malah Jeblok 36%

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mencatatkan penurunan penjualan terutama untuk komoditas emas sepanjang tahun 2020 dari tahun sebelumnya.
Hal ini tercermin dari publikasi kinerja produksi dan penjualan perseroan yang belum diaudit (diaudit) untuk tahun 2020.
Sekretaris Perusahaan Antam, Kunto Hendrapawoko menyatakan, sepanjang periode kuartal empat tahun lalu, emiten bersandi ANTM ini membukukan tingkat penjualan emas sebesar 6.921 Kg atau 222.515 troy ounce (oz), sedangkan tingkat produksi dari tambang Pongkor dan Cibaliung sebesar 388 Kg (12.474 t oz).
Secara akumulatif, capaian kinerja unaudited produksi dan penjualan emas Antam sepanjang tahun 2020 masing-masing sebesar 1.672 kg (53.756 t oz) dan 21.797 kg (700.789 t oz).
Penjualan emas ini turun sebesar 36% dari tahun sebelumnya yakni sebesar 34.023 kg. Sedangkan, dari sisi produksi juga terkoreksi 17% dari tahun lalu yakni 1,963 kg dari tambang yang sama.
Meski mengalami penurunan penjualan, Antam menyebut, kesadaran masyarakat berinvestasi logam mulia terus tumbuh.
"Seiring dengan tumbuhnya kesadaran masyarakat dalam berinvestasi emas, Antam juga fokus untuk memperkuat basis pelanggan logam mulia di pasar domestik," katanya dalam siaran pers, Kamis (21/1/2021).
Untuk kinerja penjualan feronikel pada kuartal keempat tercatat mencapai 6.639 TNi (nikel dalam feronikel), naik sebesar 2% dibandingkan triwulan sebelumnya. Secara akumulasi capaian kinerja produksi dan penjualan feronikel unaudited ANTAM sepanjang tahun 2020 tercatat sebesar masing-masing 25.970 TNi dan 26.163 TNi.
Untuk produksi bijih nikel, pada kuartal keempat 2020, tercatat produksi bijih nikel yang digunakan sebagai bahan baku pabrik feronikel Antam dan penjualan kepada pelanggan domestik mencapai 1,90 juta wmt (wet metrik ton), tumbuh 28% dari triwulan sebelumnya sebesar 1,49 juta wmt.
Menurutnya, capaian penjualan unaudited bijih nikel pada Q4 tercatat sebesar 2,09 juta wmt, tumbuh signifikan bila dibandingkan dengan tingkat penjualan triwulan sebelumnya 1,04 juta wmt. Adapun sepanjang periode 2020, produksi bijih nikel Antam mencapai 4,76 juta wmt dengan tingkat penjualan unaudited mencapai 3,30 juta wmt.
Pada segmen bauksit, Antam mencatatkan volume produksi yang digunakan dalam produksi alumina serta penjualan kepada pelanggan sebesar 255 ribu wmt dan tingkat penjualan bauksit mencapai 276 ribu wmt.
"Sepanjang periode 2020, penjualan bauksit unaudited Antam mencapai 1,23 juta wmt dan tingkat produksi bauksit unaudited mencapai 1,55 juta wmt," tuturnya.
Data BEI mencatat, pada penutupan sesi I, Kamis ini (21/1), saham Antam minus 1,88% di level Rp 3.130/saham dengan nilai transaksi Rp 2,76 triliun.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sederet Target Antam di 2022 Usai Perombakan Direksi, Simak!