Cuan, Cuan, Cuan! Harga Emas Antam Melesat 3 Hari Beruntun

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
21 January 2021 09:40
Ilustrasi Emas Antam. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Emas Antam. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. meroket pada perdagangan Kamis (21/1/2021) menyusul harga emas dunia yang melesat tajam.

Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, emas satuan 1 gram melesat 0,94% dari harga kemarin ke Rp 963.000/batang. Hingga hari ini, emas Antam sudah naik 3 hari beruntun dengan total lebih dari 2%.

Sementara itu satuan 100 gram yang biasa menjadi acuan naik 1% ke Rp 90.512.000/batang atau Rp 905.120/gram.

Harga emas dunia kemarin melesat 1,72% ke US$ 1.870,9/troy ons akibat pelemahan dolar AS serta dilantiknya Joseph 'Joe' Biden menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) ke-46, menggantikan Donald Trump yang kalah pada pemilihan umum November lalu.

Selain pelantikan Biden, Senat AS yang sebelumnya dikuasai oleh Partai Republik, kini dikuasai oleh Partai Demokrat. Sehingga blue wave atau kemenangan penuh Partai Demokrat berhasil dicapai.

Parlemen AS menganut sistem 2 kamar, House of Representative (DPR) yang sudah dikuasai Partai Demokrat sejak lama, dan Senat yang pada rezim Donald Trump dikuasai Partai Republik.

Dengan dikuasainya DPR dan Senat, tentunya akan memudahkan dalam mengambil kebijakan, termasuk dalam meloloskan paket stimulus fiskal US$ 1,9 triliun.
Stimulus fiskal, begitu juga dengan stimulus moneter merupakan bahkan bakar utama emas untuk bergerak naik.

Pada Maret 2020 lalu, Pemerintah AS menggelontorkan stimulus fiskal senilai US$ 2 triliun, terbesar sepanjang sejarah. Sejak saat itu harga emas terus bergerak naik hingga mencetak rekor tertinggi sepanjang masa US$ 2.072,49/troy ons pada 7 Agustus lalu.

Sehingga jika stimulus dari Biden cair, kemungkinan besar emas akan kembali melesat naik.

Stimulus fiskal tersebut juga berpotensi membuat dolar AS tertekan. Sebab jumlah uang yang beredar di perekonomian akan bertambah, saat itu terjadi nilai tukar mata uang akan melemah.

Emas dunia dibanderol dengan dolar AS, saat the greenback melemah, maka harganya akan lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. Alhasil, permintaan emas berpotensi meningkat.

Dengan demikian, stimulus fiskal memberikan efek ganda yang positif bagi harga emas.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ibu-ibu, Harga Emas Antam Sudah Drop 13% Lho, Beli?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular