
Vaksin Corona Produksi KLBF & Genexine Uji Klinis Tahap II

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) saat ini tengah menunggu izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk bisa melakukan uji klinis fase dua untuk vaksin Covid-19 dari pabrikan Korea Selatan, Genexine.
Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius mengatakan uji klinis vaksin ini di Indonesia akan dilakukan setelah izin tersebut diperoleh.
"Sedang diajukan ke BPOM untuk mendapatkan approval uji klinik tersebut," kata Vidjongtius kepada CNBC Indonesia, Rabu (20/1/2021).
Di Korea Selatan, produsen ini tengah dilaksanakan uji klinis fase 1/2a. Tahap dilakukan terhadap subjek sehat untuk mengevaluasi keamanan, tolerabilitas, dan imunogenisitas.
Adapun sebelumnya rencana uji klinis ini direncanakan akan dilakukan pada Desember 2020 lalu. Namun akhirnya rencana ini masih tertunda sampai saat ini.
Dilansir dari Korea Biomedical Review, pengembangan vaksin ini memang tertunda sementara waktu karena Genexine memutuskan untuk mengubah bahan kandidat vaksin Covid-19, dari sebelumnya GX-19 menjadi GX-19N.
Perusahaan menyebutkan pergantian zat dalam vaksin dilakukan karena perusahaan menilai akan kesulitan untuk mengamankan pangsa pasar dengan material yang ada berdasarkan hasil studi tahap 1, yang belum menunjukkan efikasi yang lebih unggul dibandingkan kompetitornya.
"GX-19N mempertahankan sifat fisik GX-19 dan dapat memicu respons imun yang lebih luas karena antigen yang baru ditambahkan," dikutip Kamis (21/1/2021).
Selain kerja sama untuk vaksin, melalui usaha patungan dengan perusahaan Korea ini, Kalbe bulan lalu mendapatkan izin dari BPOM untuk uji klinis Tahap 2 obat GX-17, yang merupakan obat imunoterapi yang akan dikembangkan sebagai pengobatan untuk pasien Covid-19.
Izin ini diperoleh untuk anak usahanya PT Kalbe-Genexine Biologics (KGBio).
Disebutkan bahwa GX-17 ini membuat terjadinya peningkatan jumlah limfosit yang dapat mencegah memburuknya kondisi pasien COVID-19 yang ringan atau asimtomatik, terutama pada populasi yang rentan seperti lansia dengan mengaktifkan sel-T dan sistem imun pada tahap awal infeksi Covid-19.
Ini merupakan satu-satunya obat yang dikembangkan di dunia yang dapat meningkatkan jumlah limfosit absolut.
Hingga pukul 10.30 pagi ini saham KLBF telah mengalami kenaikan 1,26% ke harga Rp 1.610/saham. Asing melepas saham ini senilai Rp 3,01 miliar.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Laba Kalbe Farma Turun 6,6%, KLBF Revisi Target
