
Gokil, Orang-orang Makin Enteng 'Buang' Dolar AS!

Gelontoran stimulus fiskal bernilai raksasa akan membuat pasokan dolar AS membludak. Seperti barang, pasokan yang melimpah akan membuat harga turun. Demikian pula dengan mata uang, semakin banyak yang beredar di perekonomian maka nilainya akan kian 'murah'.
Apalagi saat ini Kongres pun sudah dikuasai oleh Partai Demokrat pendukung Biden. Sepertinya stimulus fiskal tidak akan memperoleh hambatan yang berarti kala harus mendapat restu dari Capitol Hill.
"Ada ekspektasi bahwa stimulus fiskal akan bergulir dengan lancar. Dukungan dari Kongres sangat besar, sehingga stimulus fiskal dengan nilai besar sekalipun bisa disahkan tanpa hambatan signifikan," kata Simon Harvey, Senior FX Analyst di Monex Europe yang berbasis di London, seperti dikutip dari Reuters.
Ditambah lagi otoritas moneter pun kemungkinan besar masih menerapkan kebijakan ultra-longgar. Suku bunga acuan sepertinya masih akan mendekati 0% dalam hitungan tahun. Berdasarkan dotplot terbaru The Fed, kenaikan Federal Funds Rate baru terjadi pada 2023.
![]() |
Likuiditas dolar AS yang berlimpah-ruah akibat kebijakan fiskal dan moneter yang ekspansif membuat mata uang ini tidak lagi disayang-sayang. Investor sepertinya enteng saja 'membuang' dolar AS, karena toh pasokannya banyak.
Berdasarkan perhitungan Reuters dan US Commodity Futures Trading Commission, posisi jual (short) terhadap dolar AS pada pekan yang berakhir 12 Januari 2020 mencapai US$ 34,04 miliar. Naik 11,35% dibandingkan pekan sebelumnya sekaligus menjadi yang tertinggi sejak Mei 2011.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
