
Gokil, Orang-orang Makin Enteng 'Buang' Dolar AS!

Dolar AS masih menjalani periode prihatin. Tidak hanya di Asia, mata uang Negeri Paman Sam juga teraniaya di level dunia.
Pada pukul 09:15 WIB, Dollar Index (yang menggambarkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) melemah 0,12%. Dalam setahun terakhir, indeks ini anjlok lebih dari 7%.
Hari ini, tekanan terhadap dolar AS datang dari pernyataan Janet Yellen, calon kuat Menteri Keuangan di pemerintahan Presiden Terpilih Joseph 'Joe' Biden. Dalam paparan secara virtual di hadapan Kongres, eks Ketua Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) itu mengungkapkan Negeri Adidaya masih membutuhkan stimulus fiskal untuk mengatasi dampak pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19).
Sebelumnya, Biden berjanji bakal menggelontorkan paket stimulus bernilai US$ 1,9 triliun (Rp 26.763,4 triliun). Menurut Yellen, Biden dan dirinya menyadari bahwa paket stimulus itu akan membuat beban utang pemerintah semakin berat, mengingat penerimaan pajak belum bisa diandalkan sehingga stimulus harus mengandalkan pembiayaan dari utang.
"Baik saya maupun Bapak Presiden terpilih selalu memperhatikan beban utang negara saat mengusulkan proposal stimulus tersebut. Namun untuk saat ini, dengan suku bunga menyentuh titik terendah sepanjang sejarah, hal yang paling cerdas adalah melakukan terobosan besar. Walau jumlah nominal utang secara relatif terhadap perekonomian terus meningkat, tetapi tidak demikian dengan suku bunga," jelas Yellen, sebagaimana diwartakan Reuters.
(aji/aji)