Amsyong! Stimulus Raksasa Biden No Effect, Wall Street Suram

sef, CNBC Indonesia
16 January 2021 07:30
FILE -In this June 16, 2020 file photo, a sign for a Wall Street building is shown in New York. Earnings reporting season is about to get underway for big companies, and the forecasts are grim. Wall Street expects S&P 500 companies to report profits plunged by the most since the depths of the Great Recession during the second quarter. Earnings reports tend to matter deeply to investors because stock prices track the path of earnings over the long term.   (AP Photo/Mark Lennihan, File)
Foto: Wall Street (AP/Mark Lennihan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana besar-besaran Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden untuk membantu ekonomi di tengah pandemi corona sepertinya 'gagal total' melepas nasib suram Wall Street, Jumat (15/1/2021).

Indeks utama di bursa tersebut bahkan kehilangan kekuatan di minggu terakhir masa kepresidenan Donald Trump.

Dow Jones turun 0,6% ke 30.814,26. Sementara S&P 500 kehilangan 0,7% dan ditutup di 3.768,25.

Indeks Nasdaq, yang kaya teknologi, juga harus kehilangan 0,9% atau turun ke 12.998,50. Ini menggarisbawahi penurunan Wall Street dari rekor yang dibuat minggu lalu.

Secara keseluruhan Dow kehilangan 0,9% untuk minggu ini. Sementara Nasdaq dan S&P kehilangan 1,5%.

Pasar mendapat sentimen negatif dari pemberitaan soal penjualan ritel Desember yang turun lebih jauh dari yang diharapkan. Karena konsumen dan bisnis masih berjuang di tengah pandemi corona.

Departemen Perdagangan mencatat penjualan ritel turun 0,7% pada Desember meskipun ada belanja liburan. Mengutip AFP, analis berujar ini memberikan pandangan bahwa ekonomi masih jauh dari pulih.

Paket Biden sendiri dikhawatirkan akan berimplikasi pada kenaikan belanja pemerintah yang dapat menyebabkan kenaikan pajak lebih tinggi. Menurut catatan Wells Fargo Advisors, hal ini tak disukai para traders Wall Street.

Sementara bank-bank besar mengumumkan laporan pendapatan yang beragam sambil berharap vaksin akan membawa penurunan kasis Covid-19. JPMorgan melaporkan rekor laba kuartalan sebesar US$ 12,1 miliar, tetapi Citigroup mengatakan pendapatannya turun tujuh persen menjadi US$ 4,6 miliar.

Saham JPMorgan jatuh 1,2% menjadi $ 138,64 pada penutupan. Sementara Citigroup tenggelam 6,9% menjadi $ 64,23.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Trio Inflasi-Resesi-Fed Biang Kerok, Wall Street Kebakaran!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular