
Prahara Pemakzulan Trump, Bagaimana Dampaknya ke IHSG?

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan kemarin Rabu (13/1/21) ditutup hijau 0,62% ke level 6.435,20.
Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi beli bersih sebanyak Rp 997 miliar di pasar reguler dengan nilai transaksi menyentuh Rp 24,17 triliun.
Untuk perdagangan hari ini, sentimen datang dari Amerika Serikat. Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah resmi menjadi Presiden pertama yang mendapatkan pemakzulan dua kali dalam sepanjang sejarah Amerika Serikat.
Peresmian pemakzulan tersebut datang ketika DPR melakukan pemungutan suara pada Rabu kemarin dimana hasil suara tersebut sebesar 232-197, sehingga pemakzulan sudah resmi terjadi.
Analis Edwin Sebayang dari MNC Asset Manajemen menyebutkan penguatan IHSG berpotensi tertahan dengan terus naiknya jumlah korban baru terinfeksi dan peningkatan korban tewas di Indonesia.
Selain itu, perkembangan baru adanya lockdown di 4 Kota di China yang berpenduduk 28 juta, peringatan baru dari WHO akan ada potensi kenaikan jumlah kasus baru di Amerika Utara serta diperpanjangnya masa lockdown di beberapa negara di Eropa padahal vaksinasi sudah mulai dilakukan di negara atau kota tersebut.
Reliance Sekuritas menyebutkan dari sisi pasar saham AS, pasar saham naik dan imbal hasil obligasi pemerintah turun untuk hari kedua ditengah optimisme, ekonomi akan terus mendapat keuntungan dari dukungan pemerintah.
Dari sisi teknikal, meskipun IHSG menguat, indikasi pergerakan yang menjenuh masih membayangi IHSG secara teknikal setelah membentuk pola 2 star in the north dan indikator stochastic yang berpotensi dead-cross pada area overbought.
Sehingga diperkirakan IHSG berpotensi alami kejenuhan dan cenderung terkonsolidasi melemah dengan perkiraan support ada di 6.325 dan resisten di 6.465.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Digitalisasi Picu Investor Ritel Domestik Bursa RI 'Meledak'