3 Saham Grup Bakrie Jadi Jawara, Mari Kita Cek Valuasinya

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
14 January 2021 08:40
Malacca Strait PSC, doc.EMP
Foto: Malacca Strait PSC, doc.EMP

Secara fundamental, saham BUMI masih tergolong murah, namun valuasi harga dibanding nilai bukunya (price to book value/PBV) BUMI berada di angka negatif, yakni sebesar -1,34 kali, lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata saham pertambangan lainnya di angka 0,88 kali dilansir dari Refinitiv.

Sedangkan, PBV saham BRMS di angka 0,61 kali, lebih murah sedikit dibandingkan dengan rata-rata saham pertambangan lainnya. Adapun PBV saham ENRG juga relatif murah, bahkan lebih murah dibandingkan dengan saham BUMI dan BRMS, yakni di angka 0,37 kali.

PBV adalah rasio harga terhadap nilai buku, biasa digunakan untuk melihat seberapa besar kelipatan dari nilai pasar saham perusahaan dengan nilai bukunya. Misalkan PBV sebesar 2x, artinya harga saham sudah tumbuh sebesar 2 kali lipat dibandingkan kekayaan bersih perusahaan.

Sedangkan apabila menggunakan metode valuasi laba bersih dibandingkan dengan harga sahamnya (price to earnings ratio/PER), karena BUMI masih merugi, oleh karena itu metode valuasi tersebut tidak bisa dianalisa secara signifikan, karena angkanya negatif yakni di -2,55.

Sementara, PER saham BRMS sudah terbilang mahal, yakni sudah di angka 143,45 kali, lebih mahal dibandingkan dengan rata-rata saham pertambangan lainnya yang memiliki PER sebesar 6,91 kali.

Adapun PER saham ENRG juga lebih murah dibandingkan dengan rata-rata saham pertambangan lainnya, bahkan lebih murah dengan saham BUMI dan BRMS, yakni di angka 1,99 kali.

PER adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih perusahaan.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular