
3 Saham Grup Bakrie Jadi Jawara, Mari Kita Cek Valuasinya

Kinerja Keuangan BUMI
Dalam laporan keuangan Bumi Resources per 30 September 2020, perseroan mencatatkan rugi bersih yang dapat diatribusikan ke entitas induk sebesar US$ 137,25 juta atau setara Rp 2,03 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.800/US$ pada periode 9 bulan pertama 2020.
Pendapatan bersih perseroan juga turun menjadi US$ 587,89 juta pada kuartal ketiga tahun 2020. Beban pokok pendapatan perseroan juga turun menjadi US$ 553,04 juta per 30 September 2020.
Hal ini dikarenakan naiknya biaya pengupasan dan penambangan per 30 September 2020, yakni naik menjadi US$ 433,13 juta.
Dari posisi neraca, total liabilitas jangka pendek perseroan per 30 September 2020 naik menjadi US$ 1,37 miliar. Namun, total liabilitas jangka panjang perseroan pada kuartal III-2020 malah turun menjadi US$ 1,61 miliar.
Sedangkan total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun menjadi US$ 426,35 juta per 30 September 2020.
Adapun total aset perseroan per 30 September 2020 turun 7,8% menjadi US$ 3,41 miliar dari periode 31 Desember 2019 sebesar US$ 3,7 miliar.
Kinerja Keuangan BRMS
Dalam laporan keuangan BRMS per 30 September 2020, laba bersih yang dapat diatribusikan ke entitas induk sebesar US$ 2,42 juta, naik dari periode yang sama pada tahun 2019 sebesar US$ 1,02 juta.
Pendapatan bersih perseroan juga naik menjadi US$ 4,18 juta pada kuartal ketiga tahun 2020. Beban pokok pendapatan perseroan juga naik menjadi US$ 1,11 juta per 30 September 2020.
Hal ini disebabkan adanya biaya bahan baku sebesar US$ 873,31, berkurangnya biaya overhead menjadi US$ 192,77, biaya pertambangan sebesar US$ 21,3 dan biaya pemurnian sebesar US$ 18,35.
Dari posisi neraca, total liabilitas jangka pendek perseroan per 30 September 2020 turun menjadi US$ 62,64 juta. Sedangkan Total liabilitas jangka panjang perseroan per 30 September 2020 juga turun menjadi US$ 33,77 juta.
Sedangkan total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 7% menjadi US$ 835,15 juta per 30 September 2020. Adapun total asset BRMS per 30 September 2020 sebesar US$ 672,57 juta atau turun 5,7%.
Kinerja Keuangan ENRG
Sampai dengan September 2020, Energi Mega Persada tercatat membukukan perolehan laba bersih sebesar sebesar US$ 42,03 juta atau setara Rp 591,78 miliar dengan asumsi kurs Rp 14.800/US$ pada periode 9 bulan pertama 2020.
Perolehan tersebut melesat sebesar 253% dari tahun sebelumnya US$ 11,88 juta, atau setara Rp 167,27 miliar.
Kenaikan laba bersih ini sejalan dengan naiknya penjualan bersih perseroan sebesar 24% menjadi US$ 239,09 juta dari sebelumnya US$ 191,99 juta.
Tahun ini, ENRG berencana menganggarkan belanja modal atau capital expenditure/capex sebesar US$ 100 juta atau setara Rp 1,41 triliun.
Dari posisi neraca, total liabilitas jangka pendek perseroan per 30 September 2020 naik 3% menjadi US$ 414,09 juta. Sedangkan Total liabilitas jangka panjang perseroan per 30 September 2020 juga naik menjadi US$ 272,54 juta.
Sedangkan total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik menjadi US$ 202,68 juta per 30 September 2020. Adapun total asset ENRG per 30 September 2020 naik menjadi US$ 889,3 juta atau setara Rp 13,16 triliun.
(chd/chd)