3 Saham Grup Bakrie Jadi Jawara, Mari Kita Cek Valuasinya

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
14 January 2021 08:40
Emas Palu (BRMS)
Foto: Emas Palu (BRMS)

Kinerja Keuangan BUMI

Dalam laporan keuangan Bumi Resources per 30 September 2020, perseroan mencatatkan rugi bersih yang dapat diatribusikan ke entitas induk sebesar US$ 137,25 juta atau setara Rp 2,03 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.800/US$ pada periode 9 bulan pertama 2020.

Pendapatan bersih perseroan juga turun menjadi US$ 587,89 juta pada kuartal ketiga tahun 2020. Beban pokok pendapatan perseroan juga turun menjadi US$ 553,04 juta per 30 September 2020.

Hal ini dikarenakan naiknya biaya pengupasan dan penambangan per 30 September 2020, yakni naik menjadi US$ 433,13 juta.

Dari posisi neraca, total liabilitas jangka pendek perseroan per 30 September 2020 naik menjadi US$ 1,37 miliar. Namun, total liabilitas jangka panjang perseroan pada kuartal III-2020 malah turun menjadi US$ 1,61 miliar.

Sedangkan total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun menjadi US$ 426,35 juta per 30 September 2020.

Adapun total aset perseroan per 30 September 2020 turun 7,8% menjadi US$ 3,41 miliar dari periode 31 Desember 2019 sebesar US$ 3,7 miliar.

 

Kinerja Keuangan BRMS

Dalam laporan keuangan BRMS per 30 September 2020, laba bersih yang dapat diatribusikan ke entitas induk sebesar US$ 2,42 juta, naik dari periode yang sama pada tahun 2019 sebesar US$ 1,02 juta.

Pendapatan bersih perseroan juga naik menjadi US$ 4,18 juta pada kuartal ketiga tahun 2020. Beban pokok pendapatan perseroan juga naik menjadi US$ 1,11 juta per 30 September 2020.

Hal ini disebabkan adanya biaya bahan baku sebesar US$ 873,31, berkurangnya biaya overhead menjadi US$ 192,77, biaya pertambangan sebesar US$ 21,3 dan biaya pemurnian sebesar US$ 18,35.

Dari posisi neraca, total liabilitas jangka pendek perseroan per 30 September 2020 turun menjadi US$ 62,64 juta. Sedangkan Total liabilitas jangka panjang perseroan per 30 September 2020 juga turun menjadi US$ 33,77 juta.

Sedangkan total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 7% menjadi US$ 835,15 juta per 30 September 2020. Adapun total asset BRMS per 30 September 2020 sebesar US$ 672,57 juta atau turun 5,7%.

 

Kinerja Keuangan ENRG

Sampai dengan September 2020, Energi Mega Persada tercatat membukukan perolehan laba bersih sebesar sebesar US$ 42,03 juta atau setara Rp 591,78 miliar dengan asumsi kurs Rp 14.800/US$ pada periode 9 bulan pertama 2020.

Perolehan tersebut melesat sebesar 253% dari tahun sebelumnya US$ 11,88 juta, atau setara Rp 167,27 miliar.

Kenaikan laba bersih ini sejalan dengan naiknya penjualan bersih perseroan sebesar 24% menjadi US$ 239,09 juta dari sebelumnya US$ 191,99 juta.

Tahun ini, ENRG berencana menganggarkan belanja modal atau capital expenditure/capex sebesar US$ 100 juta atau setara Rp 1,41 triliun.

Dari posisi neraca, total liabilitas jangka pendek perseroan per 30 September 2020 naik 3% menjadi US$ 414,09 juta. Sedangkan Total liabilitas jangka panjang perseroan per 30 September 2020 juga naik menjadi US$ 272,54 juta.

Sedangkan total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik menjadi US$ 202,68 juta per 30 September 2020. Adapun total asset ENRG per 30 September 2020 naik menjadi US$ 889,3 juta atau setara Rp 13,16 triliun.

(chd/chd)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular