
Trump Mau Dilengserkan, Rupiah Ikut Deg-degan!

Malam tadi waktu Indonesia, House of Representatives (satu dari dua kamar legislatif di AS yang membentuk Kongres) melakukan pemungutan suara untuk melakukan pemakzulan (impeachment) terhadap Presiden Trump. Hasilnya, 232 suara setuju dan 197 menolak.
Para anggota House berpandangan Trump berperan dalam penyerbuan massa ke gedung Capitol pekan lalu. Trump memberikan provokasi kepada masaa pendukungnya dan berakibat kepada pendudukan gedung Kongres.
"Presiden AS mendorong pemberontakan ini, orang-orang bersenjata melawan rakyat biasa. Dia (Trump) harus pergi, sudah jelas dia berbahaya bagi bangsa yang kita cintai ini," tegas Nancy Pelosi, Ketua House dari Partai Demokrat, sebagaimana diwartakan Reuters.
Namun untuk benar-benar mendongkel Trump dari Gedung Putih, keputusan House harus mendapat dukungan Senat. Saat ini Senat masih dikuasai oleh Partai Republik pendukung Trump.
Ada kekhawatiran usikan terhadap Trump akan kembali menyulut emosi para pendukungnya. Apalagi beredar kabar bahwa ada rencana penyerbuan lagi saat pelantikan Biden pada 21 Januari 2021.
Situasi politik di Washington yang panas dan bisa menimbulkan kerusuhan fisik ini membuat investor pikir-pikir dulu. Lebih baik menunggu perkembangan terbaru sebelum bermain agresif.
"Saat ini investor sedang dalam mode wait and see. Namun ini tidak akan lama, sebab jika Anda menunggu terlalu lama maka bisa ketinggalan siklus," tutur Shawn Cruz, Senior Market Strategist di TD Ameritrade yang berbasis di New Jersey, seperi diberitakan Reuters.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
