Soal Revisi Laporan Keuangan, Ini Pernyataan IRRA

Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
13 January 2021 21:05
Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) menyampaikan klarifikasi terkait dengan revisi atas laporan keuangan perseroan untuk laporan keuangan kuartal II dan kuartal III tahun buku 2020.

"Kami menginformasikan, bahwa pada tanggal 26 November 2020, perseroan sudah menyampaikan keterbukaan informsi kepada pihak Bursa Efek Indonesia terkait dengan dilakukannya revisi terhadap laporan keuangan perseroan untuk laporan keuangan unaudited kuartal 2 dan kuartal 3 tahun buku 2020," ujar manajemen IRRA dalam surat resmi kepada CNBC Indonesia, Rabu (13/1/2020).

Menurut Manajemen IRRA, tindakan yang dilakukan oleh perseroan tersebut dilakukan sebagai hasil dari konsultasi perseroan kepada pihak otoritas pasar modal yaitu Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Substansi revisi berupa dikeluarkannya keuntungan (unrealized) kenaikan harga saham hasil buyback dari pos pendapatan lain-lain.

"Sehingga pasca revisi terjadi perubahan (penurunan) terhadap nilai laba bersih perseroan untuk laba kuartal 2 dan kuartal 3 dibandingkan nilai laba bersih sebelum revisi, ujar manajemen IRRA.

Menurut, Manajemen IRRA, langkah revisi tersebut merupakan langkah perbaikan yang dilakukan perseroan untuk memenuhi standar akuntansi yang berlaku, dan untuk proses perbaikannya perseroan telah melakukan sesuai dengan ketentuan yang ada yang berlaku di pasar modal."Dengan implementasi revisi tersebut tersebut laporan keuangan yang dipublikasikan telah mencerminkan laporan keuangan perusahaan un-audited yang sesuai dengan kaidah yang berlaku.

"Hasil dari perubahan laba bersih di kuartal 2 maupun kuartal 3 setelah revisi tersebut, tidak mempengaruhi target pencapaian kami, yang telah kami sampaikan sebelumnya. Perlu kami informasikan kembali, bahwa pada tahun 2020, laba bersih kami tumbuh 70% - 80% dibandingkan laba tahun 2019 yang hanya sebesar Rp33,2 miliar. Sehingga tidak ada keterkaitan antara hasil revisi pencatatan dengan realisasi pencapaian kinerja," tutur manajemen.

Sebelumnya, emiten melakukan perubahan laporan keuangan secara signifikan periode Juni dan September 2020. Pada laporan keuangan yang dipublikasikan 30 Juli 2020, aset perusahaan selama semester pertama 2020 mencapai Rp 270,52 miliar, dan berubah menjadi Rp 270,29 miliar pada revisi yang diterbitkan 11 Desember 2020.

Selanjutnya, revisi juga dilakukan untuk jumlah liabilitas yang awalnya Rp 101,21 miliar berubah menjadi Rp 100,99 miliar. Yang cukup signifikan adalah pada laporan laba rugi, yang awalnya tercatat laba bersih semester I-2020 sebesar Rp 9,69 miliar berubah menjadi Rp 3,7 miliar, mengalami penurunan 61,8%.

Terpantau, perubahan ini tertuang pada pos pendapatan lain-lain. Awalnya IRRA mencatat pendapatan lain-lain Rp 7,8 miliar sebelum revisi dan berubah menjadi Rp 1,8 miliar atau turun 76%.

Berikutnya, revisi yang sama juga dilakukan pada laporan keuangan kuartal III-2020. Bahkan, periode ini, IRRA sempat dua kali melakukan revisi keuangan.

Untuk aset dan liabilitas memang tidak terjadi perubahan. Di mana untuk aset dan liabilitas tercatat tak berubah yaitu masing-masing Rp 245,59 miliar dan Rp 70,99 miliar.

Perubahan laporan keuangan tercatat ada pada laporan laba rugi, di mana sebelum revisi tercatat Rp 35,46 miliar dan berubah menjadi Rp 9,03 miliar. Artinya, ada penurunan laba sebesar 74,2%. Jika ditelusuri, perubahan tersebut terdapat pada jumlah pendapatan lain-lain yang awalnya tercatat Rp 28,34 miliar, berubah menjadi Rp 1,9 miliar.

Setelah dibedah lagi, ternyata awalnya IRRA memasukkan keuntungan perubahan nilai wajar efek senilai Rp 26,44 miliar.

Pada perdagangan hari ini Rabu (13/1/2021), saham IRRA ambles 6,76%. Transaksi yang terjadi hari ini cukup besar dengan nilai Rp 479,5 miliar. Berdasarkan data terakhir kapitalisasi pasar IRRA tercatat Rp 5,52 triliun dengan ekuitas hanya Rp 174,6 miliar. Adapun price to book value (PBV) tercatat 29 kali dan price earnings ratio (PER) 458,54 kali.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Uji Kesiapan Pasok Kebutuhan Jarum Suntik Vaksin Covid-19

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular