7 Saham Farmasi Auto Reject Bawah Semua, Beneran Kena Prank?

Putra, CNBC Indonesia
13 January 2021 16:18
Presiden Joko Widodo menerima vaksinasi Covid-19 Perdana di Indonesia, 13 Januari 2021. (Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr )
Foto: Presiden Joko Widodo menerima vaksinasi Covid-19 Perdana di Indonesia, 13 Januari 2021. (Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr )

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham-saham yang bergerak di sektor farmasi anjlok parah pada perdagangan hari ini, Rabu (13/1), meskipun muncul sentimen positif di mana BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) memberikan lampu hijau penggunaan darurat vaksin Covid-19 buatan Sinovac.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menjadi orang pertama yang disuntik pada hari ini, bersama dengan jajarannya di Istana Negara. Semua berjalan dengan baik, tapi tak begitu dengan saham-saham farmasi.

Data BEI mencatat, terjadi koreksi saham-saham farmasi, bahkan terjadi di tengah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melenggang di zona hijau karena merespons kabar positif ini. IHSG terpantau melesat 0,62%.

Simak gerak saham-saham farmasi pada perdagangan hari ini, saat penutupan sesi II.

Terpantau dari 7 emiten farmasi dan sektor pendukungnya seluruhnya ditransaksikan di zona merah bahkan seluruhnya anjlok menyentuh level terendah yang diijinkan oleh bursa alias ARB (auto reject bawah).

Koreksi terparah dibukukan oleh emiten farmasi berkapitalisasi pasar terbesar di bursa yakni PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) yang terkoreksi 6,85% ke level Rp 1.565/unit.

Selanjutnya duo anak usaha Bio Farma yakni PT Indofarma Tbk (INAF) dan PT Kimia Farma Tbk (KAEF) juga terpaksa anjlok, saham keduanya terkoreksi 6,81%

Terpantau PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) juga anjlok hingga 6,76% ke level Rp 1.380/unit. Sedangkan emiten jarum suntik PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) yang terkoreksi 6,76% ke level Rp 3.450/unit.

Koreksi saham farmasi terjadi di tengah sentimen terkait vaksin Covid-19 masih menjadi faktor utama penggerak pasar hari ini. Setelah BPOM memberikan lampu hijau penggunaan darurat vaksin Covid-19 buatan Sinovac.

Sebelumnya pada Desember lalu Indonesia berhasil mengamankan sebanyak 3 juta dosis vaksin Covid-19 dari Sinovac. Kemarin ada tambahan 15 juta bahan baku vaksin tiba di Tanah Air.

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi sadikin mengatakan bahwa bahan baku tersebut akan langsung diproses dalam laboratorium milik Bio Farma untuk kembali ditindaklanjuti. Bio Farma memiliki waktu sekitar satu bulan untuk memproduksi vaksin.

"Sehingga nanti di awal Februari kita sudah punya 12 juta vaksin dari 15 juta bahan baku ini," terang mantan Wakil Menteri Badan Usaha Miliki Negara (BUMN) itu kepada awak media.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular