
Mata Uang Negara Berkembang Diramal Berjaya, Rupiah Termasuk?

Dalam jangka panjang, level Rp 13.900/US$ akan menjadi kunci pergerakan rupiah. Di awal tahun ini, rupiah sempat menembus level tersebut, tetapi gagal bertahan di bawahnya.
Di awal 2020, rupiah juga sempat menembus level tersebut, setelahnya rupiah melesat hingga lebih dari 2% hingga akhir Januari.
Di tahun 2019 lalu, rupiah beberapa kali mendekati level tersebut kemudian berbalik melemah, yang menjadi indikasi sebagai support yang kuat.
![]() Foto: Refinitiv |
Potensi penguatan rupiah dalam jangka panjang terlihat dari death cross alias perpotongan rerata pergerakan 50 hari (moving average/MA 50), 100 hari (MA 100), dan 200 hari (MA 200). Death cross terjadi dimana MA 50 memotong dari atas ke bawah MA 100 dan 200.
Death cross menjadi sinyal suatu aset akan berlanjut turun. Dalam hal ini USD/IDR, artinya rupiah berpotensi menguat lebih jauh.
Jika mampu menembus dan bertahan di bawah Rp 13.900/US$, rupiah berpeluang menguat ke Rp 13.565/US$ (level terkuat 2020). Penembusan di bawah level tersebut akan membuka peluang penguatan menuju Rp 13.300/US$ hingga Rp 13.150/US$ di tahun ini.
Sementara itu, selama tertahan di atas Rp 14.100/US$, yang berada di kisaran MA 50, rupiah berisiko melemah dengan resisten kuat di Rp 14.600/US$.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)[Gambas:Video CNBC]