
Waw! 3 Hari, Kurs Dolar Singapura Melesat 1,5%

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Singapura menguat melawan rupiah pada perdagangan Selasa (12/1/2021), melanjutkan penguatan 2 hari perdagangan sebelumnya.
Pada pukul 11:42 WIB, SG$ 1 setara Rp 10.633,5, dolar Singapura menguat 0,49% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Dengan penguatan hari ini, ditambah 2 hari sebelumnya total kurs dolar Singapura melesat 1,5%.
Rupiah masih melemah meski ada sentimen positif dari dalam negeri. Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan (BPOM) beberapa saat setelah pasar saham tutup kemarin memutuskan untuk memberikan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) pada CoronaVac, vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech.
Dasarnya vaksin ini sudah memenuhi syarat. Salah satunya tingkat efikasi (kemanjuran).
Sebelum BPOM, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah memberi label halal dan suci untuk vaksin tersebut.
Dengan demikian, vaksinasi bisa segera dimulai. Meski prosesnya akan memakan waktu yang cukup panjang untuk agar vaksinasi di seluruh Indonesia selesai, tetapi harapan akan hidup berangsur-angsur normal kembali.
Sementara itu, dolar Singapura memang sedang kuat sejak pekan lalu. Pada Rabu (6/1/2021), IHS Markit melaporkan purchasing managers' index (PMI) manufaktur Singapura bulan Desember naik menjadi 50,5 dari bulan Sebelumnya 46,7.
PMI menggunakan angka 50 sebagai ambang batas, di bawah 50 berarti kontraksi, sementara di atasnya berarti ekspansi.
Dengan angka bulan Desember di atas 50, artinya sektor manufaktur Singapura kembali berekspansi, bahkan untuk pertama kalinya sejak bulan Januari 2020 lalu.
Kenaikan aktivitas manufaktur tersebut terjadi setelah pembatasan sosial di Singapura mulai dilonggarkan serta dimulainya distribusi vaksin virus corona.
Selain itu, data dari Otoritas Moneter Singapura (Monetary Authority of Singapore/MAS) menunjukkan posisi cadangan devisa di akhir Desember sebesar SG$ 478,840 miliar, naik dari bulan sebelumnya SG$ 472,4 miliar.
Cadangan devisa di bulan Desember tersebut merupakan yang tertinggi sepanjang masa. Sepanjang tahun lalu, cadev Singapura tidak pernah sekalipun mengalami penurunan, dan terus mencatat rekor tertinggi sepanjang masa.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dolar AS Balas Dendam, Rupiah Dibikin KO Hari Ini
