
Harga CPO Ambles Lagi & Hampir 1%, Tanda Apa Ini?

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga komoditas minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) lanjut koreksi pada perdagangan hari ini, Selasa (12/1/2021). Sentimen negatif datang dari ekspor bulan Januari yang mengalami penurunan.
Harga kontrak CPO yang aktif ditransaksikan di Bursa Malaysia Derivatif Exchange melemah hampir 1%. Untuk kontrak yang kadaluwarsa pada Maret 2021 harganya berada di RM 3.763/ton.
Data survei yang dilakukan oleh Societe Generale de Surveilance menunjukkan ekspor pada periode 1-10 Januari drop 29,7% dibanding periode yang sama bulan lalu. Ekspor minyak sawit Negeri Jiran pada periode tersebut sebesar 278.450 ton dari sebelumnya 396.099 ton.
Harga CPO sudah mulai menunjukkan adanya tren penurunan (pull back). Namun prospeklemahnya output setidaknya sampai kuartal I tahun ini berakhir.
Namun kenaikan yang sangat tinggi berpotensi mengalami koreksi kendati tidak secara langsung dalam waktu singkat.
Selisih harga (spread) dengan minyak nabati lain seperti minyak kedelai akan semakin menyempit. Ada kemungkinan konsumen akan beralih ke minyak nabati lain. Di sisi lain fenomena La Nina juga diperkirakan hanya akan bertahan sampai kuartal pertama saja.
Prospek produksi di Indonesia sebagai produsen terbesar di dunia akan pulih pada paruh kedua. Pemulihan produksi dan harga yang sudah tergolong 'mahal' akan membuat pasar cooling down.
"Harga CPO kemungkinan tertekan pada semester II-2021. Tekanan ini akan datang dari produksi kedelai dan biji bunga matahari yang meningkat,"kata Thomas Mielke, CEO Oil World, seperti dikutip dari Reuters.
Mielke memperkirakan produksi CPO Indoneisa pada tahun ini bisa naik 4,4 juta ton. Sementara produksi di Malaysia diperkirakan naik 0,3 juta ton.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hore! Harga CPO Sudah di Atas RM 3.300/ton, Siap ke RM 3.500?