Besok Vaksinasi Corona Dimulai, Coba Cek Saham KAEF & INAF

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
12 January 2021 08:36
Erick Tohir di kimia farma. (CNBC Indonesia/Monica Wareza)
Foto: Erick Tohir di kimia farma. (CNBC Indonesia/Monica Wareza)

Kinerja Keuangan Indofarma

Dalam laporan keuangan Indofarma per 30 September 2020, perseroan masih catatkan rugi bersih yang dapat diatribusikan ke entitas induk sebesar Rp 18,88 miliar, turun dari periode yang sama pada tahun 2019 sebesar Rp 34,84 miliar.

Walaupun perseroan masih mencetak rugi bersihnya, namun pendapatan bersih perseroan naik menjadi Rp 749,26 miliar pada kuartal ketiga tahun 2020. Beban pokok pendapatan perseroan juga naik menjadi Rp 565,75 miliar per 30 September 2020.

Hal ini dikarenakan naiknya biaya pabrikasi per 30 September 2020, yakni naik menjadi Rp 59,58 miliar.

Dari posisi neraca, total liabilitas jangka pendek perseroan per 30 September 2020 naik menjadi Rp 568,98 miliar. Namun, total liabilitas jangka panjang perseroan pada kuartal III-2020 malah turun menjadi Rp 436,32 miliar.

Sedangkan total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 3,7% menjadi Rp 486,05 miliar per 30 September 2020.

Adapun total aset perseroan per 30 September 2020 turun 7,97% menjadi Rp 1.49 triliun dari periode 31 Desember 2019 sebesar Rp 1,38 triliun.

 

Kinerja Keuangan Kimia Farma

Dalam laporan keuangan Kimia Farma per 30 September 2020, laba bersih yang dapat diatribusikan ke entitas induk sebesar Rp 37,2 miliar, turun dari periode yang sama pada tahun 2019 sebesar Rp 41,83 miliar.

Walaupun laba bersih perseroan turun, namun pendapatan bersih perseroan naik 2,5% menjadi Rp 7,05 triliun pada kuartal ketiga tahun 2020. Beban pokok pendapatan perseroan juga naik 1,2% menjadi Rp 4,41 triliun per 30 September 2020.

Hal ini dikarenakan turunnya biaya produksi per 30 September 2020, yakni turun menjadi Rp 1,12 triliun.

Dari posisi neraca, total liabilitas jangka pendek perseroan per 30 September 2020 turun 1,2% menjadi Rp 7,3 triliun. Total liabilitas jangka panjang perseroan per 30 September 2020 juga turun menjadi Rp 3,47 triliun.

Sedangkan total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun menjadi Rp 6,81 triliun per 30 September 2020.

(chd/chd)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular