Analisis Teknikal

Pegangan! IHSG Siap Lari Kencang, Jajal Level 6.450 Gengs...

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
12 January 2021 08:05
Warga mempelajari platform investasi di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (24/11/2020). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: Pengunjung mempelajari platform investasi digital di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terbang tinggi pada perdagangan Senin kemarin (11/1), hingga ke level tertinggi dalam lebih dari 1 tahun terakhir. Artinya, IHSG kini kembali ke level sebelum dilanda pandemi penyakit akibat virus corona (Covid-19).

Melansir data Refintiv, IHSG kemarin melesat 2% ke 6.382,937, level tersebut merupakan yang tertinggi sejak September 2019.

Investor asing melakukan aksi beli "gila-gilaan" kemarin, tercatat beli bersih (net buy) sebesar Rp 2,4 triliun, dengan nilai transaksi mencapai Rp 23,5 triliun.

Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang lebih ketat, atau yang saat ini disebut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) resmi dimulai kemarin, dan berlangsung selama 2 pekan ke depan, tidak menghalangi IHSG untuk terus melaju kencang.

Pelaku pasar merespon positif kemungkinan dimulainya vaksinasi di pekan ini.

Dan, kemungkinan tersebut bisa menjadi nyata, sebab Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan (BPOM) beberapa saat setelah pasar saham tutup kemarin memutuskan untuk memberikan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) pada CoronaVac, vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech. Dasarnya vaksin ini sudah memenuhi syarat. Salah satunya tingkat efikasi (kemanjuran).

Kepala BPOM Penny Lukito mengungkapkan berdasarkan hasil uji klinis tahap akhir di Turki, Indonesia dan Brasil, vaksin Sinovac berhasil membentuk antibodi untuk membunuuh virus.

"Melihat hasil uji klinis fase 1 dan fase 2 di Tiongkok selama 3 bulan data imunogenitas hasilnya sangat baik sebesar 99,23%," ujar Penny Lukito.

Menurut Penny Lukito, tingkat efikasi vaksin Sinovac di Indonesia mencapai 65,23%, sementara di Brasil mencapai 78%. Hal ini sudah sesuai dengan standar World Health Organization (WHO) minimal 50%.

"Efikasi 65,3% artinya mampu menurunkan kejadian Covid-19 hingga 65,23%. ini akan sangat berarti untuk keluar dari pandemi selain menggunakan 3M (menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak)," terang Penny.

Sebelum BPOM, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah memberi label halal dan suci untuk vaksin tersebut.

Dengan demikian, vaksinasi bisa segera dimulai. Meski prosesnya akan memakan waktu yang cukup panjang untuk agar vaksinasi di seluruh Indonesia selesai, tetapi harapan akan hidup berangsur-angsur normal kembali memberikan dampak positif ke pasar saham, dan IHSG berpeluang menguat lagi hari ini, Selasa (12/1/2021).

Tapi patut diwaspadai aksi ambil untung (profit taking) mengingat posisi IHSG di level tertinggi lebih dari 1 tahun, Apalagi bursa saham Amerika Serikat (Wall Street) pada perdagangan Senin kemarin berakhir melemah, yang tentunya mengirim hawa negatif ke pasar Asia. 

Analisis Teknikal

Secara teknikal, momentum penguatan IHSG kembali bertambah setelah menembus ke atas level 6.200, Jumat pekan lalu.

IHSG juga masih bergerak di atas rerata pergerakan 50 hari (moving average/MA 50), 100 hari (MA 100), dan 200 hari (MA 200), yang menjadi modal untuk kembali menguat dalam jangka panjang.

Indikator stochastic pada grafik harian bergerak naik tetapi belum memasuki wilayah jenuh jenuh beli (overbought).

jkseGrafik: IHSG Harian
Foto: Refinitiv

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Sementara itu pada grafik 1 jam, IHSG berhasil menembus batas atas pola Ascending Triangle di 6.150 Jumat lalu. Setelahnya IHSG langsung melesat kemarin, dan berpeluang berlanjut hari ini.

jkseGrafik: IHSG 1 Jam
Foto: Refinitiv

Lebar pola Ascending Triangle tersebut sekitar 300 poin, artinya ketika berhasil ditembus maka target penguatan IHSG sebesar 300 poin dari batas atas yakni di kisaran 6.450.

Resisten terdekat di kisaran 6.400, jika ditembus IHSG berpeluang besar mencapai target 6.450, bahkan tidak menutup kemungkinan lebih tinggi lagi menuju 6.500. 

Sementara jika tertahan di bawah resisten 6.400, IHSG berisiko terkoreksi melihat indikator stochastic 1 jam yang berada di wilayah overbought.

Support terdekat berada di kisaran 6.330, jika ditembus IHSG berisiko turun menuju 6.300. Support selanjutnya di kisaran 6.260.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular