
BPOM Restui Vaksin Sinovac & Vaksinasi Mulai 13 Januari

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan POM (BPOM) menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) untuk CoronaVac, vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech. Ini berarti rencana pemerintah memulai vaksinasi 13 Januari 2021 bisa dijalankan.
Kepala BPOM Penny Lukito mengatakan kebijakanemergency use authorizationini selaras dengan panduan WHO. Izin penggunaan daruratbisa ditetapkan dengan lima kriteria. Pertama, telah ditetapkan keadaan kedaruratan kesehatan masyarakat oleh pemerintah.
Kedua, terdapat cukup bukti ilmiah terkait aspek keamanan dan khasiat dari obat dan vaksin tentu di dalamnya untuk mencegah, mendiagnosa, atau mengobati penyakit keadaan yang serius dan mengancam jiwa.
Ketiga, kata Penny, memiliki mutu yang memenuhi standar yang berlaku serta dengan cara pembuatan obat yang baik. Keempat, memiliki kemanfaatan lebih besar dari risiko, berdasarkan kajian data nonklinik dan klinik obat untuk indikasi yang diajukan.
Kelima, belum ada alternatif pengobatan yang memadai dan disetujui untuk diagnosa pencegahan atau pengobatan penyakit, penyebab kondisi kedaruratan masyarakat.
"Maka hari ini Senin 11 Januari 2021, BPOM memberikan persetujuan dalam emergency use authorization kepada Sinovac," ujar Penny Lukito dalam konferensi pers digital, seperti dikutip Selasa (12/1/2021).
Berdasarkan data interim dari uji klinis Sinovac di Bandung tingkat efikasi atau kemanjuran CoronaVac mencapai 65,3% sementara di Brasil mencapai 78%. Kedua data ini berada di atas persyaratan efikasi di atas 50%.
Selain itu, data interim hasil uji klinis di Bandung juga menunjukkan imunogenesitas vaksin Sinovac mencapai 99,23%. Vaksin ini mampu merangsang pembentukan antibodi dalam tubuh untuk membunuh dan menetralkan virus hingga 99,23%.
Jokowi Penerima Pertama Vaksin Sinovac dan Vaksinasi Dimulai
Dengan terbitkan izin penggunaan darurat atas Vaksin Sinovac dari BPOM maka fatwa halal yang atas vaksin ini dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah efektif.
Pemerintah pun segera melaksanakan vaksinasi pada Rabu 13 Januari 2021 di mana Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan menteri Kabinet Indonesia Maju menjadi penerima pertama.
"Insya Allah bapak ibu kita akan mulai hari [vaksinasi] Rabu dan akan dimulai oleh bapak Presiden," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin kompleks Istana Kepresidenan, Senin (11/1/2021).
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengungkapkan dirinya bersedia menjadi penerima vaksin pertama untuk memberikan rasa nyaman dan menunjukkan kepada masyarakat Indonesia bahwa vaksin memang aman.
Setelah penyuntikkan vaksin ke Presiden Jokowi dan para menteri, vaksinasi juga akan dilakukan pada tenaga kesehatan dan para pegawai publik yang berisiko tinggi terinfeksi virus corona Covid-19.
