
Sad, Sudah Rugi Gede Kini Boeing Dapat Cobaan Pesawat Jatuh!

Pada kuartal ketiga tahun 2020 Boeing mencatatkan rugi bersih senilai US$ 466 juta. Selama kuartal I-III kerugian Boeing bengkak menjadi US$ 3,5 miliar dari sebelumnya untung US$ 374 juta di tahun 2019.
Menggunakan asumsi kurs Rp 14.000/US$, maka total kerugian perusahaan yang didirikan 104 tahun silam itu mencapai Rp 49 triliun. Selain menderita kerugian yang sangat besar, Boeing juga mengalami permasalahan likuiditas. Arus kasnya 'seret'.
Arus kas dari aktivitas operasi Boeing tercatat minus US$ 14,4 miliar sepanjang Januari-September 2020. Padahal pada periode yang sama tahun 2019 arus kas dari aktivitas operasi Boeing hanya minus US$ 226 juta saja.
Sementara itu arus kas bebas (free cash flow/FCF) yang sering menjadi indikator kemampuan perusahaan untuk membayar kewajibannya terhadap kreditur maupun membagikan dividen pada pemegang sahamnya juga minus.
Berdasarkan rilis resmi perusahaan posisi FCF Boeing untuk periode sembilan bulan tahun lalu tercatat sebesar minus US$ 15,4 miliar. Turun dari US$ 1,6 miliar pada periode yang sama sebelumnya.
Menghadapi kondisi yang pelik seperti ini, Boeing terus berupaya untuk melakukan efisiensi di segala lini. Salah satunya dengan memangkas karyawannya.
Dalam keterangan resmi Boeing yang dikutip CNBC Indonesia, Boeing akan merumahkan pegawainya baik secara sukarela maupun tidak tentunya dengan tetap diberikan pesangon. Keputusan yang berat memang.
Namun mau bagaimana lagi, situasi sedang sangat tidak memungkinkan. Kinerja keuangan yang terdampak dan arus kas yang tertekan hebat membuat perusahaan yang sahamnya ditransaksikan di Bursa New York tersebut harus ambil berbagai tindakan guna menyelamatkan perusahaan yang sekarang nafasnya sangat 'ngos-ngosan'.
Pada Mei lalu, Boeing disebut bakal mem-PHK kurang lebih 7.000 karyawannya. Gelombag PHK yang akan dilakukan Boeing bakal lebih masif. Bahkan mirisnya lagi Boeing dikabarkan bakal memangkas 20% dari total karyawannya karena perusahaan menilai bahwa bisnis travel tak akan pulih ke level sebelum pandemi sampai tahun 2023.
(twg/twg)