
Bak Rossi di Sesi I, IHSG Sesi II Kayaknya Masuk Pit Stop!

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di sesi pertama menghijau 1,29% ke level 6.338,84 pada perdagangan Senin (11/1/21). IHSG sukses 'pulih' dari dampak pandemi corona setelah menembus level 6.299, yakni level pembukaan awal tahun lalu.
Respons positif investor terhadap vaksinasi yang akan dilakukan pekan ini lebih kuat daripada sentimen akan diberlakukanya kembali Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali.
Selain itu rilis positif data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) oleh BI juga menjadi bahan bakar tersendiri bagi IHSG.
Data perdagangan mencatat, investor asing ibarat pebalap Italia, Valentino Rossi, yang 'tancap gas' melakukan aksi beli bersih sebanyak Rp 1,34 triliun di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 13,11 triliun.
Sentimen kuat yang akan menjadi penggerak pasar hari ini berasal dari dalam negeri. Melihat kasus pertambahan Covid-19 yang sudah tembus 9.000-10.000 per hari, akhirnya pemerintah memutuskan untuk menarik rem darurat.
Kali ini namanya bukan lagi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), melainkan PPKM yang akan diterapkan pada 11-25 Januari 2021. Karyawan diminta untuk kembali bekerja dari rumah (work from home) hingga sebanyak 25%. Kegiatan belajar mengajar (KMB) dilakukan secara daring. Tempat hiburan yang dikelola pemerintah dilarang beroperasi.
Namun dibalik sentimen negatif tersebut, terselip kabar positif. Pekan ini juga program vaksinasi Covid-19 di Indonesia akan dilakukan.Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah memberi label halal dan suci untuk vaksin Covid-19 buatan Sinovac tersebut.
Sentimen positif lain datang dari Indeks Keyakinan konsumen Indonesia yang meningkat pada Desember 2020 dibandingkan bulan sebelumnya meskipun peningkatan tersebut belum membawa keyakinan konsumen ke zona optimistis.
Pada Senin (11/1/2021), Bank Indonesia (BI) melaporkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) periode Desember 2020 sebesar 96,5. Naik dibandingkan bulan bulan sebelumnya yang sebesar 92.
IKK menggunakan angka 100 sebagai titik mula. Kalau masih di bawah 100, maka artinya konsumen belum sepenuhnya percaya diri mengarungi perekonomian saat ini dan beberapa bulan ke depan.
![]() Analisis Teknikal, 11 Januari 2021/Tri Putra |
Analisis Teknikal
Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).
Saat ini, IHSG berada di area batas atas dengan BB yang kembali melebar atas maka pergerakan IHSG selanjutnya cenderung sideways.
Untuk mengubah bias menjadi bullish atau penguatan, perlu melewati level resistance yang berada di area 6.375. Sementara untuk melanjutkan tren bearish atau penurunan perlu melewati level support yang berada di area 6.294.
Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.
Saat ini RSI berada di area 76, yang menunjukkan adanya indikator jenuh beli akan tetapi apabila momentum sedang kuat RSI bisa bertahan di zona jenuh beli dalam waktu yang lama.
Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator BB yang berada di area batas atas, maka pergerakan selanjutnya cenderung sideways atau menyamping.
Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500